Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in
coretan tinta. Diberdayakan oleh Blogger.

Tercengangkan Asmara

Kamis, 20 Februari 2014


by:tguht
        Panas matahari merangas. Menguras keringat dari kulit yang tampak legam. Aku mulai berjalan dengan pikiran mengawang. Kejadian tadi siang masih lekat dalam ingatanku. Sesekali kaos oblong kumalku kusapukan ke muka yang penuh keringat itu. Ada sedih dan kecewa yang berusaha ku tahan. Ingin rasanya ku tumpahkan segala amarah. Tapi pada siapa?
Apalah artinya orang kecil sepertiku, yang hanya bisa pasrah dan tabah ketika dijadikan tumbal oleh penguasa. Tapi haruskah selamanya begitu? Batinku berontak. Bening yang perlahan merembes dari sudut mata kususutnkan dengan jemari. Sebagai laki-laki, baru kali ini aku merasa begitu rapuh. Begitu ringan bagai kapas terhempas angin malam, sakit memang ketika asmara yang hampir terbesit seketika pecah,pudar dan terkubur bersama angan yang gagal. Laki-laki itu, arya namanya, mungkin dia salah satu orang yang beruntung di dunia yang mungkin kecil ini. Cinta itu kembali kandas dari kehidupanku ketika diwaktu siang yang merangas kulihat wanita yang mungkin sedang terdampar di hati ini bergandengan mesra dengan laki-laki yang mungkin kini menjadi belati yang menusukku dari belakang. Dia memang temanku dan dia memang tau aku menyukai wanita itu. Entah setan apa yang merasuki pikiranya, mungkin iblis kayangan yang diperintah untuk menghukumku. Keringat kembali mengalir deras dari kulit yang legam ini, mataku tak berhentinya memandang ke arah wanita dan iblis kayangan yang sedang bermesraan itu. “woy kenapa diam, ayo ambil bolanya” teriak bian kepadaku. aku memang sedang bermain basket di lapangan sekolahku dan hendak mengambil bola yang menggelinding ke arah kantin.        Pada saat itulah tiba-tiba kulihat mereka. “makanya kalu suka tuh jangan hanya SMS, deketin terus” ucap bian kepadaku lagi. Aku memang bukan pejantan tangguh yang mudah mendekati betina-betina asing. ”sudah ayo sekarang main lagi” balasku pada bian. “sudah istirahat saja dulu sekarang” saut deri dari arah samping. kami memang bermain basket bertiga, aku,bian,dan deri. Sembari mengisi jam pelajaran yang kosong aktifitas seperti inilah yang sering kami lakukan. “Dera bener jadian sama si Arya ???” tanyaku pada bian dan deri. “belum pasti, setahu saya Dera dulu pernah ngobrol sama resa dan tidak sengaja saya mengdengar mereka ngobrol Dera nggak akan pacaran sebelum ujian selesai” jawab deri kepadaku. “dan setahu saya juga arya memang menyukai dera” sahut bian lantang. Mendengar jawaban mereka aku semakin bingung apa yang harus kulakukan kedepanya. Pikiran ini kembali kosong, aku lelah tak mau lagi terjerumus yang namanya penolakan. Sakit memang apabila lontaran kata penolakan keluar dari bibir wanita yang kita kasihi yang ditujukan kepada kita. Tapi hati ini tak mau henti, tak mau bohong dengan cinta yang membara, persetan!!! Cinta wajib diraih!. “kita ke belakang sekolah yuk, disini panas mendingan disana adem” ajak deri kepada kami. “disana juga kadang Dera nongkrong bareng anak kelasnya guh” sahut bian menyindirku. Kami pun lekas menuju belakang sekolah tempat kami para siswa nongkrong.
***
     sembari menunggu deri membeli makanan di kantin, aku dan bian duduk di pinggir kolam yang berada di belakang sekolah. Memang disini sangat Alami sangat cocok untuk menyejukkan hati yang resah ini. pohon besar di atas kami pun tak hentinya menyemburkan O2, daunya tak hentinya melambai terhembus sepoinya angin. Rasa sejuk ini bertambah seketika melihat segerombolan wanita dari kejauhan yang nampaknya menuju ke arah kami. Benar mereka menuju ke arah kami, tapi nampaknya akan menuju ke arah kolam sebrang yang terdapat gubuk kecil . hayalku pun langsung bergelora, bibir merekah dan merah selalu basah langkahmu tenang kala berjalan, tinggi semampai gadis idaman. Kata itulah yang seketika tertulis di otak ini ketika diantara segerombolan wanita itu terdapat sesosok bidadari. “itu Dera, kan apa saya bilang dia sering kesini bersama teman-temanya ayo kita gabung saja bareng mereka” ucap bian sambil menepuk punggungku. Bingung rasa itulah yang langsung menerkamku. “sudah disini saja lebih asik” jawabku lirih. “kamu nggak mau jadi laki-laki munafik yang menyesal di akhir kan? Ayo cepat nanti keburu mereka pergi Lagi pula disana juga ada siska temen satu kelas kita, toh kamu sama dera sudah saling kenal kan” ucap bian meyakinkanku. Memang aku dan dera sudah saling kenal, bukan hanya kenal. Nomor hpnya pun aku punya, bahkan tak jarang kami saling mengirim pesan singkat di SMS. dengan sedikit menarik bajuku bian mengajakku ke segrombolan wanita itu. Entah kenapa langkah ini tiba-tiba seakan menjadi berat kala kami semakin dekat dengan grombolan wanita yang terlihat asik mengobrol.”Hai sis boleh ngga kami gabung” ucap bian kepada siska. “Boleh-boleh ayo sini, lebih rame kan jadi asik” sahut siska kepada bian. Kami pun langsung gabung dan ikut mendengarkan obrolan konyol yang diucapkan wanita-wanita ini. blum lama kami ngobrol datanglah Deri sembari membawa sekantung keresek yang berisi makanan.”woyyy kalian ini makananya” triak deri dari kejauhan. Setelah mendekat deripun langsung menawarkan makanan yang dibelinya di kantin “ayo ini dimakan, kalian nongkrong bareng gadis-gadis kok ngga ngajak-ngajak” ucap bian sedikit tengil kepada kami. Tak memerlukan waktu lama  sembari mengobrol kamipun membuka satu persatu bungkus senack. “guh, kok kamu diam aja ayo ikut ngomong dong kaya patung aja” ucap siska kepadaku. “mungkin grogi sis, kan ada Dera hahaha….” Sindir bian kepadaku. sialan bian awas aja ini anak, kalo gini kan jadi tambah runyam kalo semua temen dera tau kalo aku sedang dekat dengan Dera. “ciiiyyyyyeeee” serempak ucap teman-teman dera,siska,dan bian kepada kami. Teng tong teng tong tong teng tong teng, suara apa itu suara kereta apikah. Bukan, itu suara bel tanda pulang di sekolah kami. Serempak kamipun bergegas kempali ke kelas untuk mengambil tas dan lekas pulang.
***
     
Terbayang wajahnya yang merona saat terbidik mata ini seakan terselip kedalam otak dan mengalir menuju samudra asmara. Hayalan ini kembali muncul,sejak siang tadi memang pikiran ini tak mau lepas dari sesosok wanita yang membuat runyam gelora hati ini. sembari terbaring di ranjang yang empuk ini dan ditemani seuntaian nada-nada dari spiker komputerku. Tuttttttt tutttt tutttt, hayalku pun pecah. Teryata itu punyi tanda pesan masuk di Hpku. Tak menunggu lama langsung saja ku ambil hp yang beradi disampingku ini. seketika kulihat 1 pesan baru Dera , whattt Dera? Aku masih tak yakin dengan pesan di hpku ini, tapi memang benar ini dari dera. (malam J teguh lg apa??) itu lah pesan yang dikirim Dera. Tak biasanya Dera mengirim pesan duluan kepadaku, karna memang akulah yang biasanya lebih duluan mengirim pesan ke dera. Tak mau basa-basi langsung saja ku balas Sms itu, (malam juga ;) lg tiduran, kalo dera ? tumben dera SMS ada apa Der). (engga ada apa-apa, teguh kenapa tadi waktu kumpul bareng diam aja) balas dera. Kami pun terus saja saling kirim pesan SMS, sampai tak terasa waktu sudal larut malam. Langsung saja ku bergegas merebahkan badan ini, tapi mata ini masih saja belum bisa langsung terpejam. Mungkin karna pengaruh doping SMS yang membuat hati ini serasa terus bergetar. “ayolah terpejam, besok ada pertandingan futsal pasti dera nonton” bisikku pada diri sendiri. Mungkin dengan mendengarkan lagu mellow bang iwan fals mata ini akan terpejam. Langsung saja kunyalakan mp3 di hpku. Ijinkan aku menyayangimu, nah ini lagu sangat cocok denganku saat ini. tak menunggu lama langsung saja kutekan tombol Play. Bak terhipnotis sulap mata ini perlahan mulai terpejam. “…..ssssSSSSSSS “
***
       ku sruput hangatnya susu putih ini sembari mengoles slai strawberry kesukaanku pada sebatang roti tawar yang empuk ini. pagi ini rasa semangat membanjiriku, meletuskan gelora ini , melongsorkan hati yang terguyur hujan gairah. Aku memang bersemangat hari ini. hari ini tidak ada proses belajar mengajar karena sedang ada HUT SMAku yang ke 13 sekolahku mengadakan berbagai pertandingan antar kelas dimana bukan hanya kemenangan yang diharapkan para siswa, tetapi rasa gengsilah yang sangat kental saat pertandingan antar kelas diadakan. Seusai sarapan aku langsung bergegas brangkat, langsung saja kunyalakan mesin montor tua ini. motor tua ini atau lebih enak disebut vespa inilah yang selalu menemaniku ke sekolah. TRRReeeeengggg teng teng teng…. “Assalamu’alaikum Bu aku brangkat dulu” ucapku lantang kepada ibuku. “Wa’alaikumsalam hati-hati di jalan nak” teriak ibu dari dapur.
***
      sesampainya disekolah langsung saja kuparkirkan motor tuaku ini, nampaknya aku sedikit terlambat terlihat dari kejauhan upacara pembukaan kompetisi pertandingan antar kelas sudah mau dimulai. “guh cepat kesini, kamu masuk pleton pertandingan futsal” teriak bian dari kejauhan. Sembari bingung tengok kanan kiri aku menuju pleton pertandingan futsal. Upacarapun dimulai, berbagai pemberitahuan dan aturan pun disampaikan oleh ketua panitia. Dimana salah satu pemberitahuanya yaitu pertandingan yang dilombakan yaitu futsal,voli,basket,tarik tambang, dan baca puisi. Dimana pertandingan futsallah yang selalu menjadi sorotan utama. mungkin karena ada aku disana, atau mungkin para wanita menunggu permainan cantikku haha.. tentunya bukan hanya itu, tensi panas saat pertandingan futsal selalu menjadi sorotan utama para ssuporter dari tiap kelas. Semua pun telah tersampaikan dimana menyudahi upacara pembukaan ini. para panitiapun sibuk mempersiapkan lapngan dan peralatan yang terpakai saat pertandingan.
***
    “Prrrriiiiitttttt……” kick off pertandingan pertama pun dimulai yang dimana mempertemukan kelas XII IPA1 dan XII IPS3 yaitu kelasku, dan pertandingan ini mungkin membara buatku karena pada kelas XII IPA 1 terdapat iblis kayangan yang slama ini berperang batin memperebutkan simpati dari dera. Ya,arya ada disana . “ayo rebut bolanya” ucap arya songong kepada temanya. Tetapi bola masih dikuasai Deri. Ya, deri teman baik dekatku juga satu tim denganku tak ketinggalan bian juga ada disana dan juga dilengkapi bagas,budi, dan agus yang menjadi keeper. Jangan salah kelas kami merupakan juara bertahan pertandingan futsal ini, maka dari itu kami bertekat tak akan sudi bila gelar ini direbut oleh kelas lain, apa lagi oleh iblis kayangan itu!!! “deri ayo oper” ucapku pada deri yang sedang mendrible bola ke depan. Bolapun dioper deri pas ke kakiku, kotak katik lewati beberapa pemain bagaikan uletnya cristiano ronaldo dan licanya lionel messi beberapa pemain ku lewati “Wuusssssss” celah semakin ada untuk menembak kea rah gawang, bola pun kuhentikan dan mencoba langsung menendang keras kea rah gawang. Dan pada akhirnya pemirsa “Gubbbbbrrrrakkkk….” Sleding keras dilancarkan pemain lawan ke arah kakiku.”Siiiiiittttttt” triaku sambil terjatuh. Sembari memegang kakiku ku lirik siapakah pemain bodoh yang melakukan pelanggaran keras ini. rasa emosi ini langsung membara seketika melihat iblis kayangan (arya) yang melakukanya. Dengan muka puas arya memandangku sinis. Mungkin arya sudah tahu kalau aku sedang mendekati dera, atau mungkin dia mengajaku melakukan perang yang sesungguhnya. Entah setan apa yang merasukiki tak sadar emosiku membara, aku langsung berdiri dan mendorong sembari berkata“main bola atau ngajak berantem”. Iblis kayangan itupun membalas doronganku lebih keras dan juga berkata “ gak sengaja bos”. Bian dan deri yang melihatku sedang emosi ini langsung saja memegang tangan dan badanku menjauh dari arya sembari berbisik “jangan emosi guh, pertandingan baru dimulai ini Cuma propokasi. Kamu mau tim kita di diskualifikasi. Tetap control emosi dong” “prrriitttt…prrriiittt..” wasit yang melihat pelanggaran keras ini memang memberikan tendangan penalty bagi timku, dan wasitpun memberi arya kartu kuning. bukan hanya arya, aku juga mendapat kartu kuning karena ulah kurang jaga emosiku tadi. Akupun dipercaya oleh teman”ku untuk menendang bola penalty in. dengan rasa tanggung jawab langsung saja ku ambil bola dan kuletakan di titik penalty. Kupandang bola dengan tenang dan membayangkan muka arya yang menjadi bola tersebut. “priiiitttttt” pluit sudah tertiup. Langsung saja kuambil ancang dan berlari perlahan mendekati bola. Dengan menggunakan kaki kananku, kutandang bola itu dengan sekuat tenagaku.”Wuuuusssssssss…” bola pun meluncur dengan deras bagai peluru yang melesut dari dalam senapan. Matakupun terus focus memandang arah bola itu, keeper pun tak mau menyerah begitu saja. Dengan bergerak kea rah kiri tepat bola tendanganku melesat. Dan akhirnya, “gggguuuuubbbbraaakkkkkkk” sialan tendanganku meleset dari sasaran, bola itu melesat terlalu kea rah pinggir dari gawang. Dan nampaknya mengenai seorang penonton yang berada tidak jauh dari gawang sebelah kiri. Lansung saja kudekati penonton itu, yang nampaknya telah mendapatkan bantuan dari penonton lain. Semakin dekat kakiku melangkah ke kerumunan penonton. Tiba-tiba langkah ini terhenti seketika melihat sesosok wanita menangis kesakitan menahan rasa sakit karena hantaman bola yang melesat keras ke arah mukanya. Rasa bersalah kini menyelimutiku karena wanita itu adalah Dera, wanita yang slama ini mengisi hati ini. mungkin karena terlalu focus dalam pertandingan, atau mungkin terlalu berambisius mengalahkan tim dari iblis kayngan itu. Aku tak sadar bahwa Dera dan teman temanya berada di pinggir lapangan untuk melihat pertandingan ini. “ Dera maff aku tidak sengaja” hanya kata itulah yang ku ucapkan mencoba menutupi rasa bersalah ini. namun hanya tangisan yang hanya keluar dari bibir dera. Teman-temanya pun langsung membawa dera ke Unit kesehatan sekolah. Pertandinganpun kembali dilanjutkan tetapi mata ini masih menuju ke arah Dera. Tuhan kenapa semua ini terjadi, kenapa harus dera yang terkena bola kenapa ngga arya saja yang terkena. Atau mungkin setelah kejadian ini dera ngga mau dekat lagi denganku. Akupun masih menyesali kejadian tadi. Walaupun begitu tapi aku mencoba focus dalam pertandingan. Singkat cerita pertandingan inipun selesai tim kami mendapatkan kemenangan 1-0 dari gol yang dicetak bian melalui tandukanya, dan membuat tim kami maju ke babak selanjutnya.
***
        seusai pertandingan, aku langsung mencari dera dan mencoba menenangkan hati resah ini. kucoba menuju kea rah UKS, tetapi Dera tak ada disana. Akupun bergerak menuju belakang sekolah tempat biasa dera dan teman-temanya nongkrong. Ternyata benar mereka sedang berada disana. Tak menunggu lama langsung saja kudekati mereka, mereka yang nampaknya sedang asyik mengobrol tiba-tiba terdiam kala melihat kedatanganku. “Dera aku minta maaf, tadi aku nggak sengaja. Tapi kamu ngga apa-apa kan? “, ucapku meyakinkan dera. Namun naas tak ada sepercik katapun yang keluar dari mulut manis dera. “sudah guh, dera mungkin masih syok dengan kejadian tadi. Sekarang biarin dera sendiri dulu”, ucap salah satu teman dera. Aku pun mencoba terus meyakinkan dera, tapi tak ada hasilpun untuk mendapat maaf dari dera. Akupun meninggalkan mereka dengan memikul dan membawa rasa bersalah.
***
       haripun terus berlalu, tapi rasa bersalah ini masih saja menghantiku. Sudah 5 hari ini kejadian itu terjadi tetapi kata maaf blum juga keluar dari mulut dera. Hingga di suatu waktu, saat jam istirahat berlangsung aku melihat dera duduk sendiri di bawah pohon belakang sekolah. Tak biasanya dera disitu sendiri biasanya dia selalu dikawal oleh teman-temanya. Melihat hal itu langsung terpecik pikiran di otakku, ini kesempatan emas. Aku harus bisa mengucapkan kata maaf kepada dera. Tak membuang waktu aku langsung bergegas melangkah mendekati dera. Seperti biasanya kaki ini serasa berat ketika semakin mendekat dan seperti biasanya juga jantung inipun kembali berdetak kencang saat dekat dengan wanita yang kita kasihi. “ hey, dera kenapa sendirian”, ucapku pada dera sambil berdiri di belakangnya. Derapun menoleh ke belakang, nampaknya kaget dengan kedatanganku. “ lagi pingin sendiri aja”, balas dera lirih. Akhirnya dera mau bicara denganku. Tak membuang waktu lama akupun langsung mengucapkan kata maaf kepada dera “dera aku minta maaf waktu kejadian itu, kamu maukan maafkan aku” ucapku terus meyakinkan dera. Tapi dera masih terdiam, mungkin dera masih marah denganku atau mungkin tak mau lagi kenal denganku. Akupun kembali mengucapkan maaf “aku mungkin ngga pantas untuk dimaafkan, andai waktu bisa terulang” ucapku memelas. Namun deraa melirik dan memandangku, sepertinya dera benar-benar marah kepadaku. “ kamu kenapa si, waktu main futsal kenapa kamu begitu beringasan, kamu nggak bisa menjaga emosimu aku ngga suka cowok kasar. Teguh yang aku kenal nggak kasar seperti itu”, ucap dera kepadaku. “tapi itukan karena aku dilanggar keras oleh arya”, jawabku meyakinkan. “itu bukan alasan, toh itu juga hanya permainan futsal. Kamu nggak ngrasaiin betapa sakitnya kepala terkena bola, bukan hanya sakit yang aku rasakan. Rasa malu juga aku rasakan ketika semua penonton melihatku dan bergerombol ke arahku. Itu yang ngga kamu rasakan”, ucap dera lantang kepadaku. “tapi aku benar tidak tahu kalo hal itu akan terjadi” jawabku kembali meyakinkan. “mungkin kalau kamu nggak emosi kamu nggak bakalan menendang bola sekeras itu, aku kesitu untuk dukung kamu guh. Aku teriak,aku memanggil namamu tapi nyatanya kamu serasa tak mendengar suaraku. Bahkan waktu kamu terjatuh aku berdiri di depan kamu, tapi kamu terlalu terbawa emosi untuk sekedar hanya menoleh ke arahku”, ucap dera lantang kepadaku. “kamu tahu kenapa aku emosi, aku emosi karena arya yang melanggarku, aku emosi karena tak mau kalah dengan arya. Aku benci arya”, jawabku lantang. “apa hubunganya ini dengan arya..?”, ucap dera. “karena kamu selalu dekat dengan arya, aku ngga suka!!! “, jawabku memastikan. “maksud semua ini apa sih guh? “, balas dera penasaran. “aku ngga suka km dekat dengan arya karena aku dari dulu memendam rasa ini der, aku menyukaimu sejak pertamaku memandangmu”, jawabku lantang. “aku masih blum ngrti apa maksud kamu guh!”, ucap dera. “ aku mencintaimu dera, mungkin ini dinggapmu lelucon tapi aku serius. Tapi aku butuh sentuhan halus cintamu tuk balut luka dihati. Maukah kau membalut luka ini dengan cintamu ? “, jawabku kembali lantang. “ aku ngga bisa”, balas dera pelan. Mendengar kata itu jantung ini serasa berhenti berdetak, apakah ini akhir semua ini. dera menepatpan pandangan kearah mataku. “ nggak bisa aku jauh darimu guh, aku mungkin akan mencoba membalut luka hatimu dengan cintaku”, “fiiiiuuuwwwhhhhh….” Akhirnya jatung ini kembali berdetak setelah mendapatkan aliran darah kembali dari nadi yang tiba-tiba tercekik tadi. “lalu arya ? “, tanyaku pada dera. “ arya hanya teman untuku, aku menunggu ini sejak dulu guh. Aku banyak mencaritahu tentangmu lewat siska, tapi menunggu menurutku memang melelahkan”. Jawab dera meyakinkanku. Sejak kejadian inilah aku dan dera mencoba menjalin hubungan, mencoba menjadi sebuah kisah dari masa lalu yang tercengangkan rasa penasaran asmara. Mungkin cinta didapat bukan hanya perjuangan, mungkin ketepatan sangat mempengaruhi terbesitnya suatu cinta. Cinta bukan lelucon yang hanya bisa diungkapkan, tapi cinta adalah impian yang bisa kita beli dengan tekad dan keikhlasan. Asmara akan menerkan siapa saja yang lengah, asmara akan membuat cinta menjadi bewarna, dan asmara membuat kekosongan yang hampa menjadi tercengang menusuri jalan takdir cinta!!!

TAMAT


universitas pendidikan indonesia

Jumat, 07 Februari 2014

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Pengunjung

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
cilacap, cilacap,jateng, Indonesia
maju terus pantang mundur