Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in
coretan tinta. Diberdayakan oleh Blogger.

Tercengangkan Asmara

Kamis, 20 Februari 2014


by:tguht
        Panas matahari merangas. Menguras keringat dari kulit yang tampak legam. Aku mulai berjalan dengan pikiran mengawang. Kejadian tadi siang masih lekat dalam ingatanku. Sesekali kaos oblong kumalku kusapukan ke muka yang penuh keringat itu. Ada sedih dan kecewa yang berusaha ku tahan. Ingin rasanya ku tumpahkan segala amarah. Tapi pada siapa?
Apalah artinya orang kecil sepertiku, yang hanya bisa pasrah dan tabah ketika dijadikan tumbal oleh penguasa. Tapi haruskah selamanya begitu? Batinku berontak. Bening yang perlahan merembes dari sudut mata kususutnkan dengan jemari. Sebagai laki-laki, baru kali ini aku merasa begitu rapuh. Begitu ringan bagai kapas terhempas angin malam, sakit memang ketika asmara yang hampir terbesit seketika pecah,pudar dan terkubur bersama angan yang gagal. Laki-laki itu, arya namanya, mungkin dia salah satu orang yang beruntung di dunia yang mungkin kecil ini. Cinta itu kembali kandas dari kehidupanku ketika diwaktu siang yang merangas kulihat wanita yang mungkin sedang terdampar di hati ini bergandengan mesra dengan laki-laki yang mungkin kini menjadi belati yang menusukku dari belakang. Dia memang temanku dan dia memang tau aku menyukai wanita itu. Entah setan apa yang merasuki pikiranya, mungkin iblis kayangan yang diperintah untuk menghukumku. Keringat kembali mengalir deras dari kulit yang legam ini, mataku tak berhentinya memandang ke arah wanita dan iblis kayangan yang sedang bermesraan itu. “woy kenapa diam, ayo ambil bolanya” teriak bian kepadaku. aku memang sedang bermain basket di lapangan sekolahku dan hendak mengambil bola yang menggelinding ke arah kantin.        Pada saat itulah tiba-tiba kulihat mereka. “makanya kalu suka tuh jangan hanya SMS, deketin terus” ucap bian kepadaku lagi. Aku memang bukan pejantan tangguh yang mudah mendekati betina-betina asing. ”sudah ayo sekarang main lagi” balasku pada bian. “sudah istirahat saja dulu sekarang” saut deri dari arah samping. kami memang bermain basket bertiga, aku,bian,dan deri. Sembari mengisi jam pelajaran yang kosong aktifitas seperti inilah yang sering kami lakukan. “Dera bener jadian sama si Arya ???” tanyaku pada bian dan deri. “belum pasti, setahu saya Dera dulu pernah ngobrol sama resa dan tidak sengaja saya mengdengar mereka ngobrol Dera nggak akan pacaran sebelum ujian selesai” jawab deri kepadaku. “dan setahu saya juga arya memang menyukai dera” sahut bian lantang. Mendengar jawaban mereka aku semakin bingung apa yang harus kulakukan kedepanya. Pikiran ini kembali kosong, aku lelah tak mau lagi terjerumus yang namanya penolakan. Sakit memang apabila lontaran kata penolakan keluar dari bibir wanita yang kita kasihi yang ditujukan kepada kita. Tapi hati ini tak mau henti, tak mau bohong dengan cinta yang membara, persetan!!! Cinta wajib diraih!. “kita ke belakang sekolah yuk, disini panas mendingan disana adem” ajak deri kepada kami. “disana juga kadang Dera nongkrong bareng anak kelasnya guh” sahut bian menyindirku. Kami pun lekas menuju belakang sekolah tempat kami para siswa nongkrong.
***
     sembari menunggu deri membeli makanan di kantin, aku dan bian duduk di pinggir kolam yang berada di belakang sekolah. Memang disini sangat Alami sangat cocok untuk menyejukkan hati yang resah ini. pohon besar di atas kami pun tak hentinya menyemburkan O2, daunya tak hentinya melambai terhembus sepoinya angin. Rasa sejuk ini bertambah seketika melihat segerombolan wanita dari kejauhan yang nampaknya menuju ke arah kami. Benar mereka menuju ke arah kami, tapi nampaknya akan menuju ke arah kolam sebrang yang terdapat gubuk kecil . hayalku pun langsung bergelora, bibir merekah dan merah selalu basah langkahmu tenang kala berjalan, tinggi semampai gadis idaman. Kata itulah yang seketika tertulis di otak ini ketika diantara segerombolan wanita itu terdapat sesosok bidadari. “itu Dera, kan apa saya bilang dia sering kesini bersama teman-temanya ayo kita gabung saja bareng mereka” ucap bian sambil menepuk punggungku. Bingung rasa itulah yang langsung menerkamku. “sudah disini saja lebih asik” jawabku lirih. “kamu nggak mau jadi laki-laki munafik yang menyesal di akhir kan? Ayo cepat nanti keburu mereka pergi Lagi pula disana juga ada siska temen satu kelas kita, toh kamu sama dera sudah saling kenal kan” ucap bian meyakinkanku. Memang aku dan dera sudah saling kenal, bukan hanya kenal. Nomor hpnya pun aku punya, bahkan tak jarang kami saling mengirim pesan singkat di SMS. dengan sedikit menarik bajuku bian mengajakku ke segrombolan wanita itu. Entah kenapa langkah ini tiba-tiba seakan menjadi berat kala kami semakin dekat dengan grombolan wanita yang terlihat asik mengobrol.”Hai sis boleh ngga kami gabung” ucap bian kepada siska. “Boleh-boleh ayo sini, lebih rame kan jadi asik” sahut siska kepada bian. Kami pun langsung gabung dan ikut mendengarkan obrolan konyol yang diucapkan wanita-wanita ini. blum lama kami ngobrol datanglah Deri sembari membawa sekantung keresek yang berisi makanan.”woyyy kalian ini makananya” triak deri dari kejauhan. Setelah mendekat deripun langsung menawarkan makanan yang dibelinya di kantin “ayo ini dimakan, kalian nongkrong bareng gadis-gadis kok ngga ngajak-ngajak” ucap bian sedikit tengil kepada kami. Tak memerlukan waktu lama  sembari mengobrol kamipun membuka satu persatu bungkus senack. “guh, kok kamu diam aja ayo ikut ngomong dong kaya patung aja” ucap siska kepadaku. “mungkin grogi sis, kan ada Dera hahaha….” Sindir bian kepadaku. sialan bian awas aja ini anak, kalo gini kan jadi tambah runyam kalo semua temen dera tau kalo aku sedang dekat dengan Dera. “ciiiyyyyyeeee” serempak ucap teman-teman dera,siska,dan bian kepada kami. Teng tong teng tong tong teng tong teng, suara apa itu suara kereta apikah. Bukan, itu suara bel tanda pulang di sekolah kami. Serempak kamipun bergegas kempali ke kelas untuk mengambil tas dan lekas pulang.
***
     
Terbayang wajahnya yang merona saat terbidik mata ini seakan terselip kedalam otak dan mengalir menuju samudra asmara. Hayalan ini kembali muncul,sejak siang tadi memang pikiran ini tak mau lepas dari sesosok wanita yang membuat runyam gelora hati ini. sembari terbaring di ranjang yang empuk ini dan ditemani seuntaian nada-nada dari spiker komputerku. Tuttttttt tutttt tutttt, hayalku pun pecah. Teryata itu punyi tanda pesan masuk di Hpku. Tak menunggu lama langsung saja ku ambil hp yang beradi disampingku ini. seketika kulihat 1 pesan baru Dera , whattt Dera? Aku masih tak yakin dengan pesan di hpku ini, tapi memang benar ini dari dera. (malam J teguh lg apa??) itu lah pesan yang dikirim Dera. Tak biasanya Dera mengirim pesan duluan kepadaku, karna memang akulah yang biasanya lebih duluan mengirim pesan ke dera. Tak mau basa-basi langsung saja ku balas Sms itu, (malam juga ;) lg tiduran, kalo dera ? tumben dera SMS ada apa Der). (engga ada apa-apa, teguh kenapa tadi waktu kumpul bareng diam aja) balas dera. Kami pun terus saja saling kirim pesan SMS, sampai tak terasa waktu sudal larut malam. Langsung saja ku bergegas merebahkan badan ini, tapi mata ini masih saja belum bisa langsung terpejam. Mungkin karna pengaruh doping SMS yang membuat hati ini serasa terus bergetar. “ayolah terpejam, besok ada pertandingan futsal pasti dera nonton” bisikku pada diri sendiri. Mungkin dengan mendengarkan lagu mellow bang iwan fals mata ini akan terpejam. Langsung saja kunyalakan mp3 di hpku. Ijinkan aku menyayangimu, nah ini lagu sangat cocok denganku saat ini. tak menunggu lama langsung saja kutekan tombol Play. Bak terhipnotis sulap mata ini perlahan mulai terpejam. “…..ssssSSSSSSS “
***
       ku sruput hangatnya susu putih ini sembari mengoles slai strawberry kesukaanku pada sebatang roti tawar yang empuk ini. pagi ini rasa semangat membanjiriku, meletuskan gelora ini , melongsorkan hati yang terguyur hujan gairah. Aku memang bersemangat hari ini. hari ini tidak ada proses belajar mengajar karena sedang ada HUT SMAku yang ke 13 sekolahku mengadakan berbagai pertandingan antar kelas dimana bukan hanya kemenangan yang diharapkan para siswa, tetapi rasa gengsilah yang sangat kental saat pertandingan antar kelas diadakan. Seusai sarapan aku langsung bergegas brangkat, langsung saja kunyalakan mesin montor tua ini. motor tua ini atau lebih enak disebut vespa inilah yang selalu menemaniku ke sekolah. TRRReeeeengggg teng teng teng…. “Assalamu’alaikum Bu aku brangkat dulu” ucapku lantang kepada ibuku. “Wa’alaikumsalam hati-hati di jalan nak” teriak ibu dari dapur.
***
      sesampainya disekolah langsung saja kuparkirkan motor tuaku ini, nampaknya aku sedikit terlambat terlihat dari kejauhan upacara pembukaan kompetisi pertandingan antar kelas sudah mau dimulai. “guh cepat kesini, kamu masuk pleton pertandingan futsal” teriak bian dari kejauhan. Sembari bingung tengok kanan kiri aku menuju pleton pertandingan futsal. Upacarapun dimulai, berbagai pemberitahuan dan aturan pun disampaikan oleh ketua panitia. Dimana salah satu pemberitahuanya yaitu pertandingan yang dilombakan yaitu futsal,voli,basket,tarik tambang, dan baca puisi. Dimana pertandingan futsallah yang selalu menjadi sorotan utama. mungkin karena ada aku disana, atau mungkin para wanita menunggu permainan cantikku haha.. tentunya bukan hanya itu, tensi panas saat pertandingan futsal selalu menjadi sorotan utama para ssuporter dari tiap kelas. Semua pun telah tersampaikan dimana menyudahi upacara pembukaan ini. para panitiapun sibuk mempersiapkan lapngan dan peralatan yang terpakai saat pertandingan.
***
    “Prrrriiiiitttttt……” kick off pertandingan pertama pun dimulai yang dimana mempertemukan kelas XII IPA1 dan XII IPS3 yaitu kelasku, dan pertandingan ini mungkin membara buatku karena pada kelas XII IPA 1 terdapat iblis kayangan yang slama ini berperang batin memperebutkan simpati dari dera. Ya,arya ada disana . “ayo rebut bolanya” ucap arya songong kepada temanya. Tetapi bola masih dikuasai Deri. Ya, deri teman baik dekatku juga satu tim denganku tak ketinggalan bian juga ada disana dan juga dilengkapi bagas,budi, dan agus yang menjadi keeper. Jangan salah kelas kami merupakan juara bertahan pertandingan futsal ini, maka dari itu kami bertekat tak akan sudi bila gelar ini direbut oleh kelas lain, apa lagi oleh iblis kayangan itu!!! “deri ayo oper” ucapku pada deri yang sedang mendrible bola ke depan. Bolapun dioper deri pas ke kakiku, kotak katik lewati beberapa pemain bagaikan uletnya cristiano ronaldo dan licanya lionel messi beberapa pemain ku lewati “Wuusssssss” celah semakin ada untuk menembak kea rah gawang, bola pun kuhentikan dan mencoba langsung menendang keras kea rah gawang. Dan pada akhirnya pemirsa “Gubbbbbrrrrakkkk….” Sleding keras dilancarkan pemain lawan ke arah kakiku.”Siiiiiittttttt” triaku sambil terjatuh. Sembari memegang kakiku ku lirik siapakah pemain bodoh yang melakukan pelanggaran keras ini. rasa emosi ini langsung membara seketika melihat iblis kayangan (arya) yang melakukanya. Dengan muka puas arya memandangku sinis. Mungkin arya sudah tahu kalau aku sedang mendekati dera, atau mungkin dia mengajaku melakukan perang yang sesungguhnya. Entah setan apa yang merasukiki tak sadar emosiku membara, aku langsung berdiri dan mendorong sembari berkata“main bola atau ngajak berantem”. Iblis kayangan itupun membalas doronganku lebih keras dan juga berkata “ gak sengaja bos”. Bian dan deri yang melihatku sedang emosi ini langsung saja memegang tangan dan badanku menjauh dari arya sembari berbisik “jangan emosi guh, pertandingan baru dimulai ini Cuma propokasi. Kamu mau tim kita di diskualifikasi. Tetap control emosi dong” “prrriitttt…prrriiittt..” wasit yang melihat pelanggaran keras ini memang memberikan tendangan penalty bagi timku, dan wasitpun memberi arya kartu kuning. bukan hanya arya, aku juga mendapat kartu kuning karena ulah kurang jaga emosiku tadi. Akupun dipercaya oleh teman”ku untuk menendang bola penalty in. dengan rasa tanggung jawab langsung saja ku ambil bola dan kuletakan di titik penalty. Kupandang bola dengan tenang dan membayangkan muka arya yang menjadi bola tersebut. “priiiitttttt” pluit sudah tertiup. Langsung saja kuambil ancang dan berlari perlahan mendekati bola. Dengan menggunakan kaki kananku, kutandang bola itu dengan sekuat tenagaku.”Wuuuusssssssss…” bola pun meluncur dengan deras bagai peluru yang melesut dari dalam senapan. Matakupun terus focus memandang arah bola itu, keeper pun tak mau menyerah begitu saja. Dengan bergerak kea rah kiri tepat bola tendanganku melesat. Dan akhirnya, “gggguuuuubbbbraaakkkkkkk” sialan tendanganku meleset dari sasaran, bola itu melesat terlalu kea rah pinggir dari gawang. Dan nampaknya mengenai seorang penonton yang berada tidak jauh dari gawang sebelah kiri. Lansung saja kudekati penonton itu, yang nampaknya telah mendapatkan bantuan dari penonton lain. Semakin dekat kakiku melangkah ke kerumunan penonton. Tiba-tiba langkah ini terhenti seketika melihat sesosok wanita menangis kesakitan menahan rasa sakit karena hantaman bola yang melesat keras ke arah mukanya. Rasa bersalah kini menyelimutiku karena wanita itu adalah Dera, wanita yang slama ini mengisi hati ini. mungkin karena terlalu focus dalam pertandingan, atau mungkin terlalu berambisius mengalahkan tim dari iblis kayngan itu. Aku tak sadar bahwa Dera dan teman temanya berada di pinggir lapangan untuk melihat pertandingan ini. “ Dera maff aku tidak sengaja” hanya kata itulah yang ku ucapkan mencoba menutupi rasa bersalah ini. namun hanya tangisan yang hanya keluar dari bibir dera. Teman-temanya pun langsung membawa dera ke Unit kesehatan sekolah. Pertandinganpun kembali dilanjutkan tetapi mata ini masih menuju ke arah Dera. Tuhan kenapa semua ini terjadi, kenapa harus dera yang terkena bola kenapa ngga arya saja yang terkena. Atau mungkin setelah kejadian ini dera ngga mau dekat lagi denganku. Akupun masih menyesali kejadian tadi. Walaupun begitu tapi aku mencoba focus dalam pertandingan. Singkat cerita pertandingan inipun selesai tim kami mendapatkan kemenangan 1-0 dari gol yang dicetak bian melalui tandukanya, dan membuat tim kami maju ke babak selanjutnya.
***
        seusai pertandingan, aku langsung mencari dera dan mencoba menenangkan hati resah ini. kucoba menuju kea rah UKS, tetapi Dera tak ada disana. Akupun bergerak menuju belakang sekolah tempat biasa dera dan teman-temanya nongkrong. Ternyata benar mereka sedang berada disana. Tak menunggu lama langsung saja kudekati mereka, mereka yang nampaknya sedang asyik mengobrol tiba-tiba terdiam kala melihat kedatanganku. “Dera aku minta maaf, tadi aku nggak sengaja. Tapi kamu ngga apa-apa kan? “, ucapku meyakinkan dera. Namun naas tak ada sepercik katapun yang keluar dari mulut manis dera. “sudah guh, dera mungkin masih syok dengan kejadian tadi. Sekarang biarin dera sendiri dulu”, ucap salah satu teman dera. Aku pun mencoba terus meyakinkan dera, tapi tak ada hasilpun untuk mendapat maaf dari dera. Akupun meninggalkan mereka dengan memikul dan membawa rasa bersalah.
***
       haripun terus berlalu, tapi rasa bersalah ini masih saja menghantiku. Sudah 5 hari ini kejadian itu terjadi tetapi kata maaf blum juga keluar dari mulut dera. Hingga di suatu waktu, saat jam istirahat berlangsung aku melihat dera duduk sendiri di bawah pohon belakang sekolah. Tak biasanya dera disitu sendiri biasanya dia selalu dikawal oleh teman-temanya. Melihat hal itu langsung terpecik pikiran di otakku, ini kesempatan emas. Aku harus bisa mengucapkan kata maaf kepada dera. Tak membuang waktu aku langsung bergegas melangkah mendekati dera. Seperti biasanya kaki ini serasa berat ketika semakin mendekat dan seperti biasanya juga jantung inipun kembali berdetak kencang saat dekat dengan wanita yang kita kasihi. “ hey, dera kenapa sendirian”, ucapku pada dera sambil berdiri di belakangnya. Derapun menoleh ke belakang, nampaknya kaget dengan kedatanganku. “ lagi pingin sendiri aja”, balas dera lirih. Akhirnya dera mau bicara denganku. Tak membuang waktu lama akupun langsung mengucapkan kata maaf kepada dera “dera aku minta maaf waktu kejadian itu, kamu maukan maafkan aku” ucapku terus meyakinkan dera. Tapi dera masih terdiam, mungkin dera masih marah denganku atau mungkin tak mau lagi kenal denganku. Akupun kembali mengucapkan maaf “aku mungkin ngga pantas untuk dimaafkan, andai waktu bisa terulang” ucapku memelas. Namun deraa melirik dan memandangku, sepertinya dera benar-benar marah kepadaku. “ kamu kenapa si, waktu main futsal kenapa kamu begitu beringasan, kamu nggak bisa menjaga emosimu aku ngga suka cowok kasar. Teguh yang aku kenal nggak kasar seperti itu”, ucap dera kepadaku. “tapi itukan karena aku dilanggar keras oleh arya”, jawabku meyakinkan. “itu bukan alasan, toh itu juga hanya permainan futsal. Kamu nggak ngrasaiin betapa sakitnya kepala terkena bola, bukan hanya sakit yang aku rasakan. Rasa malu juga aku rasakan ketika semua penonton melihatku dan bergerombol ke arahku. Itu yang ngga kamu rasakan”, ucap dera lantang kepadaku. “tapi aku benar tidak tahu kalo hal itu akan terjadi” jawabku kembali meyakinkan. “mungkin kalau kamu nggak emosi kamu nggak bakalan menendang bola sekeras itu, aku kesitu untuk dukung kamu guh. Aku teriak,aku memanggil namamu tapi nyatanya kamu serasa tak mendengar suaraku. Bahkan waktu kamu terjatuh aku berdiri di depan kamu, tapi kamu terlalu terbawa emosi untuk sekedar hanya menoleh ke arahku”, ucap dera lantang kepadaku. “kamu tahu kenapa aku emosi, aku emosi karena arya yang melanggarku, aku emosi karena tak mau kalah dengan arya. Aku benci arya”, jawabku lantang. “apa hubunganya ini dengan arya..?”, ucap dera. “karena kamu selalu dekat dengan arya, aku ngga suka!!! “, jawabku memastikan. “maksud semua ini apa sih guh? “, balas dera penasaran. “aku ngga suka km dekat dengan arya karena aku dari dulu memendam rasa ini der, aku menyukaimu sejak pertamaku memandangmu”, jawabku lantang. “aku masih blum ngrti apa maksud kamu guh!”, ucap dera. “ aku mencintaimu dera, mungkin ini dinggapmu lelucon tapi aku serius. Tapi aku butuh sentuhan halus cintamu tuk balut luka dihati. Maukah kau membalut luka ini dengan cintamu ? “, jawabku kembali lantang. “ aku ngga bisa”, balas dera pelan. Mendengar kata itu jantung ini serasa berhenti berdetak, apakah ini akhir semua ini. dera menepatpan pandangan kearah mataku. “ nggak bisa aku jauh darimu guh, aku mungkin akan mencoba membalut luka hatimu dengan cintaku”, “fiiiiuuuwwwhhhhh….” Akhirnya jatung ini kembali berdetak setelah mendapatkan aliran darah kembali dari nadi yang tiba-tiba tercekik tadi. “lalu arya ? “, tanyaku pada dera. “ arya hanya teman untuku, aku menunggu ini sejak dulu guh. Aku banyak mencaritahu tentangmu lewat siska, tapi menunggu menurutku memang melelahkan”. Jawab dera meyakinkanku. Sejak kejadian inilah aku dan dera mencoba menjalin hubungan, mencoba menjadi sebuah kisah dari masa lalu yang tercengangkan rasa penasaran asmara. Mungkin cinta didapat bukan hanya perjuangan, mungkin ketepatan sangat mempengaruhi terbesitnya suatu cinta. Cinta bukan lelucon yang hanya bisa diungkapkan, tapi cinta adalah impian yang bisa kita beli dengan tekad dan keikhlasan. Asmara akan menerkan siapa saja yang lengah, asmara akan membuat cinta menjadi bewarna, dan asmara membuat kekosongan yang hampa menjadi tercengang menusuri jalan takdir cinta!!!

TAMAT


universitas pendidikan indonesia

Jumat, 07 Februari 2014

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Kupu-kupu Penuh Pertanyaan

Selasa, 10 Desember 2013

Ia menatapku dengan diam
Guratan dahinya penuh beribu pertanyaan
Kupu-kupu terbang dengan indahnya
Begitupun wajah itu begitu indah

Siapakah ia?
Akupun tak tahu
Apa maunya?
Ia yang hanya tahu!

Aku masih mencari tahu tentangnya
Tentang ia
Tentang kediamannya
tentang Kemauannya

Hampa
kosong
Diam
Tak bergerak
Dan kenyataannya diam dalam pertanyaan

Mata itu.....
Sorotanya......
Masih memendam pertanyaan
Aku masih tidak tahu....
Apa maunya.....

By
teguht

Demi suatu angan

Kamis, 08 Agustus 2013

MENUJU PIALA KEMENANGAN
By:teguht


Aku menunggu-nunggu sebuah turnamen turnamen yang aku impi-impikan sepanjang karirku. Aku bermain sebagai Striker pada sebuah tim Sepak Bola yang dinamakan “SSB Arsenal indonesia Football Club” atau biasa disebut SSBAI. Aku bertanya pada pelatihku, “mengapa dinamakan SSBAI?”tanyaku, yang langsung dijawab tegas oleh Pelatihku,” Karena tujuan tim ini adalah mencapai cita-cita setinggi mungkin, bagai gedung-gedung pencakar langit yang berdiri tegak ditengah kota”. Namun, aku belum beruntung bulan itu, turnamen tidak jadi diadakan bulan Agustus itu, turnamen diundurkan sampai tanggal 13 Desember tahun itu, aku sampai tak sabar lagi menendang bola ke gawang seperti turnamen sebelumnya. Detik-detik berlalu, detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti hari. Tak bosan-bosannya aku berlatih, tiap minggu 3 kali, maklum, agar dapat merebut Piala Dunia yang sudah sering bertengger di meja penghargaan, menunggu sang pemenang. Tak jarang juga aku menjadi Top Scorer dalam timku, “Kalau kau terus berpikiran seperti itu, kau pasti akan menjadi legenda persepakbolaan, Tguh,” begitulah kata Pak Carsow, Pelatihku yang juga mantan pemain tengah di sebuah tim di Bandung yang sekarang sedang naik daun. Akhirnya, di suatu malam tanggal 30 September, saat V.persie mencetak gol tunggal bagi Arsenal yang kulihat di Televisi, seseorang yang mengaku utusan dari Federation International de Footbal Association (FIFA) meneleponku. “Hallo, selamat malam, dengan Pak Teguht?” kata orang itu di telepon. “Ya, dengan saya sendiri, ada apa ya?” kataku menjawab, orang tersebut segera saja ke topik pembicaraan, “ Tim anda diterima FIFA dalam Turnamen Piala Dunia, tolong beritahukan anggota serta pelatih anda, Pak Teguht?” akupun serta merta menjawab “ Ya, Terima kasih sekali atas Informasinya!”, aku tertegun sesaat, ternyata timku ini bisa menjadi calon pemenang Piala Dunia juga! Aku merasa terharu jadinya. Setelah memberitahu teman-teman dan pelatihku, aku segera mengepak koper untuk pergi ke Manchaster, tempat turnamen diselenggarakan. Aku tak lupa membawa beberapa dolar Amerika untuk disana, tentu saja untuk makan dan kebutuhan lainnya. Pelatihku juga aktif dalam keberangkatan ini, ia meminta tiket pulang pergi pesawat dari negeriku ke London melalui Internet.Semua orang sudah siap. Keesokan paginya, tanggal 2 Juni 2014, kami semua, 24 orang ( 22 pemain dan Pelatih serta wakilnya) menaiki pesawat berjenis Boeing-147 menuju London. Di dalam pesawat pun kami masih berdiskusi, Formasinya apa? Siapa kaptennya? Serta pertanyaan lain. Akhirnya, saat tinggal 1 jam lagi dari London, diskusi selesai dan mencapai mufakat, yaitu, Faisal yang akan menjadi kaptennya,dan formasinya 4-3-3. Para pemain inti yaitu Aku dan teman-temanku segera bersiap saat di Stadium Old Trafford, Manchaster. Sekitar 8000 Penonton menyaksikan pertandingan tersebut, yang membuatku demam lapangan. Pertandinganpun dimulai. Pertandingan berlangsung dengan seru sekali banyak sekali trik-trik menakjubkan yangditampilkan disana seperti flick up, el elastico, lift ball, Marseille roulette , serta samba. Pemainpun berjatuhan dibuatnya. Satu umpan bagus kuberikan pada Faisal, sang kapten, yang langsung menyundul bola dengan sisi kanan kepalanya. Namun, Keeper tak mau kalah, ia menepis bola kedalam lapangan pada waktu yang tepat. Namun, tak sampai disitu saja Shofian pun ikut serta dalam perselisihan itu, ia melakukan chip volley tinggi diatas keeper yang terjatuh, dengan keras bola menghantam tali gawang, menciptakan gol pertama. Babak pun berganti. Tim Musuh pun tak mau kalah, pada menit ke 70-an Charlotte, kapten tim musuh melakukan gerakan hell kick flick pada Fathur yang langsung terkecoh, ia melakukan one two bersama temannya, dan ia melakukan tendangan volley rendah yang langsung menjebol gawang timku. Skor 1-1 pada menit ke 81. Akupun tak mau kalah, pada menit ke 92, hanya tinggal 3 menit lagi, aku melakukan el elastico pada keeper tim musuh yang segera saja tergocek jatuh, gawang kosong sekali. Kemudian aku melakukan tendangan pelan kegawang, terjadi gol kedua bagi timku, seraya pluit berbunyi, “Priiit..Priit..Priit!!” Timku pun menang. Kita semua menangis terharu akan kemenangan. Pertandingan Ke 2 melawan grup dari tuan Rumah, Inggris. Setelah Kick off, sang tuan rumah langsung saja dipermalukan dengan gol tercepat di piala dunia itu, hanya 13 detik! Yang mencetak gol itu adalah Fahrul, yang di assist oleh Faisal. 1-0 skor dipertengahan babak pertama, yang berjalan dengan sengit. Menit ke 38 Syauqi menepis bola yang melayang keras keatas gawangnya. Babak pertama pun selesai. Babak kedua dimulai dengan kick off dari tim ku. Faisal segera berlari sekencang mungkin menuju gawang, setelah mengoper bola padaku. Aku segera melakukan passing tinggi kepadanya, yang langsung menendang tanpa melihat sekencang mungkin. Keeper sudah menepis, namun bola terlalu kencang, membuat bola mengenai tiang atas dan masuk kedalam gawang. 2-0, tim Inggris dipermalukan di kandangnya sendiri. Tak lama kemudian pertandingan berakhir. Semifinal, pertandingan yang sangat mengecewakan melawan Italia. Tidak ada yang menarik di pertandingan semifinal, kecuali pada saat-saat seperti pada menit ke 22, Timku kejebolan 1-0, Menit ke 38, Timku mengaum lagi Aku menjebol gawang musuh, 1-1, menit ke 88, Firman menghadiahkan hukuman penalty bagi timku, yang di tepis saja oleh Syauqi, dan pada menit ke 100an, Skor Penalti 5-4 bagi Timku. Akhirnya, Final. Final tanggal 22 Juli itu pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu SSBAI, Final adalah pertandingan penentuan, dimana SSBAI akan melawan tim dari Brasil, tim yang legendaris. Menit pertama sampai menit kesepuluh berlalu dengan sengit, sampai pada menit ke 13 Shofian terlalu bersemangat sehingga bisa sampai dikatakan maruk, tapi itu tak seberapa dari gol yang diberikannya melalui tendangan keras hingga menyobek tali gawang di stadium Old Trafford. Old Trafford pun menggebu-gebu dengan gol itu. Brasil tak mau kalah, dibabak kedua, ia membuat tiang gawang penyok, lewat gol menakjubkan strikernya, Old Trafford segera tak sesunyi tadi. Skor 1-1 di pertengahan babak kedua. Tinggal satu gol lagi untuk kemenangan, pikirku bersemangat. Segera saja kuperlihatkan seluruh kemampuanku, namun gocekkanku tak bisa menembus dinding pertahanan Brasil yang sangat ketat, maklum, tim tersebut menggunakan formasi 5-3-2, ciri-ciri Brasil. Namun, aku harus bersedih saat Brasil mencetak Gol keduanya di menit ke 93, mengakhiri pertandingan tersebut. Namun, saat pertandingan selesai, aku masih bersedih, walau aku menjadi Man of The Match, tapi aku tak bisa mengalahkan Brasil yang tangguh itu. Para pemain lain juga bersedih, segera saja Pak Carshow, Pelatih SSBAI menghibur kami semua, “ Apa arti kemenangan bagi kalian?” tanyanya. Serentak kami menjawab, “ Mencapai keinginanan diri atas sesuatu yang kita inginkan” memang itu yang selalu pelatih kami ucapkan saat kita kalah. “Nah, apa mencapai Final sudah menjadi keinginan dan kebanggaan kalian?” tanyanya lagi kami berpikir sebentar, lau kami menjawab,” Ya!” jawab kami gembira saat mengetahui jalan pembicaraan tersebut. “ Mulai sekarang kami tak akan bersedih lagi jika sudah mencapai tujuannya, Pak George,” sambung kami. Dan pada tanggal 28 desember 2014 kami pulang kembail kenegara kami semua. Sungguh suatu Turnamen yang melelahkan dan menggembirakan. Aku memegang Sepatu Emas yang kuterima saat menjadi Man of The Match turnamen itu. Kemudian di Koran Negara kami yang ternama tertulis “Sky Scraper Footbal Club Bermain Sangat Indah dalam Piala Dunia…” Ya, kami puas dengan kemenangan yang kami raih itu.

Sebongkah Cerita dari vespa Usang Mr. Jack

Rabu, 31 Juli 2013


Oleh : teguht

Jum’at kala itu, hari masih terlalu pagi untuk memulai kelas bagiku dan teman – temanku di kelas XII IPS 3. Sugesti bahwa jum’at adalah hari yang pendek bagi kami kian menguat pada saat bel tanda masuk berbunyi. ”Ah, Mr. Jack yah jam pertama?’gak bisa tidur deh di kelas” ujar salah seorang temanku bergumam. Aku hanya tersenyum tipis tak bergeming, karena bagiku pelajaran Bahasa Inggris selalu menarik untuk disimak apalagi jika yang mengajar adalah Mr. Jack.

Adalah Bapak Drs. Jaja Zakariya, sosok klimis dengan rambutnya yang jarang dan berbadan tegap, juga nampak bugar untuk seorang Bapak guru seusianya. Guru bahasa Inggrisku saat duduk di bangku kelas 3 SMA. Sosok kesayangan muridnya karena cara mengajarnya yang menyenangkan tetapi tidak pernah keluar dari koridor. Sosok cerdas yang selalu membawa kami tidak hanya lena terhadap ilmu buatan manusia, tetapi juga takjub dan larut dalam kesyukuran kami kepada Tuhan kami, ya sosok religious, begitulah beliau.

Hari itu ia berjalan gontai ke kelas kami membawa setumpuk buku dan sebuah radio tape untuk pelajaran listening kami. Seketika kantukku hilang entah kemana begitu mendengar Mr. Jack – sapaan kesayangan kami untuknya- mengucap salam dengan lembut namun tegas. Ku lirik temanku yang tadi bergumam akan kekhawatirannya tidak bisa tidur di kelas pada saat jam Mr. Jack berlangsung, ia nampak segar bugar, syukurlah, pekikku dalam hati. ”Hey, Neng, Boy ! hari ini saya akan putarkan engkau lagu michael jackson untuk kelas listening , harap disimak baik – baik yah” Begitu ujarnya saat memulai kelas, ya Mr. Jack sosok fenomenal yang memiliki gaya sendiri dan juga berbeda saaat mengajar muridnya, hingga kami tak bosan berlama – lama di kelas bersamanya. Neng – Boy adalah sapaan khas Mr. Jack untuk kami siswa – siswinya, agak nyentrik memang, tapi catchy dan menjadi ciri khas tersendiri baginya. Time goes..

Musim Ulangan Akhir semester, sosok Mr. Jack menjadi sosok paling dihindari oleh hampir semua siswa – siswi di sekolah kami, semua jurusan. Kenapa? Karena jika sampai Mr. Jack menjadi salah satu pengawas di kelas kami, maka...tamatlah riwayat kami di kelas itu. Agak berlebihan memang, tapi ya itulah realitasnya. Bagi siswa – siswi yang masih senang ’kerja bakti’ saat ulangan, tentu saja akan sangat sulit bagi mereka untuk menjalankan aksinya jika Mr. Jack menjadi pengawasnya, karena Mr. Jack akan menggiring kami untuk membaca Surat Al- Fatihah di awal sebelum kami mengerjakan soal, lalu Mr. Jack akan membekali kami dengan banyak wejangan bernafaskan islam, dan membuat kami akan merasa begitu berat dan bersalah jika sampai kami melakukan aksi ’kerja bakti’ kami. Alhasil? Tidak sedikit dari kami yang tidak memiliki amunisi yang cukup pada saat ulangan karena sudah terbiasa ’kerja bakti’ pada saat Mr. Jack yang menjadi pengawas malah mendapat nilai di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimum) dan harus mengikuti remedial.

Di luar musim ulangan, si Pemilik vespa classic yang entah sudah sejak kapan ia miliki tetap saja menjadi sosok kesayangan kami murid – muridnya. Sosok kesayangan yang selalu setia kesana kemari dengan vespanya meski konon katanya gajinya tinggi, namun kesederhanaanya tetap menjadi magnet terkuat untuk membuat kami para siswanya jatuh hati kepada orang tua kami di sekolah ini. Oia, salah satu yang menarik dari Mr. Jack adalah bahwa ia adalah sosok salah satu guru yang jarang sakit. Itu karena pola hidup beliau yang begitu sehat, bebas nikotin, puasa dan olah raga. Pernah suatu hari saat aku dan beberapa temanku juga kakak kelasku yang ia bina untuk mengikuti Lomba debat Bahasa Inggris tingkat Jawa Barat, Ia melatih kami tidak hanya secara kelimuan dan wawasan, tetapi juga melatih fisik dan mental kami ! ya, Ia melatih kami untuk melakukan berbagai aktifitas olah raga, layaknya militer, ah tidak terlalu keras memang, tapi bagi kami ini agak aneh mengingat lomba yang akan kami laksanakan kala itu tidak berbau fisik tapi lebih ke intelegensi. Namun ternyata Mr. Jack punya pendapat lain yang kami amini, ya latihan fisik yang ia berikan bermaksud agar nafas kami lebih panjang dan tidak terengah – engah saat kami berdebat dengan lawan debat kami dalam perlombaan.

Selesai kami ia latih, ia berjalan dengan tegap dan ritme yang selalu sama, ya cepat dan nampak tergesa menuju vespanya. Ia dengan senyum yang selalu terulas mengendarai vespanya menuju rumahnya. Dialah Pak Jaja Zakaria, Mr. Jack kebanggaan kami yang tidak pernah tergerus zaman dengan vespanya yang selalu dengan bangga ia parkirkan di antara motor – motor canggih murid – murid dan rekan – rekan seprofesinya.
We proud of you Mr. Jack .

2 bocah kecil

Senin, 08 April 2013


#cerpenteguht

Namanya adalah Saddan dan Riska , dua anak kecil yang masih polos itu pergi ke meja yang satu ke meja yang lain. Aku memperhatikan nya , dia menyanyikan lagu yang tidak ada suaranya , dia hanya menggerakkan alat musik khas dari tutup botol logam itu.
Pada akhirnya mereka berdua mendekat kepadaku dan melakukan hal yang sama. Aku tersenyum , senyum juga sedekah bukan ? Kadua anak kecil itu sepertinya bisa menebak kalau saya tidak akan memberinya uang.
Sebelum mereka pergi , saya bertanya :
“Adik , kalian sudah makan?”
mereka berdua saling tatap , kemudian malu-malu mengangguk
“Sok hayuk , duduk disini, ayo makan dulu” , aku ternyum
mereka berdua malu , dan masih belum mengerti
“Gak usah malu , kakak yang bayar kok”,aku menambahkan
* * * * *
2 porsi soto ayam itu sudah mereka habiskan , mereka senang sekali. Mungkin ini makanan paling enak mereka selama sabulan ini. Saya menemani mereka makan meski makanan saya sudah habis duluan . Menunggu mereka menyelesaikan makannya. Sambil ngobrol. Nama yang lebih besar adalah Riska , 11 tahun , sudah tidak sekolah. Yang kedua adalah Saddan , mata bocah laki laki itu terlihat lebih tegar dari mata kakak-kakak aktivis di kampus-kampus ini. Dia masih sekolah , kelas 1 SD , mengamen setiap hari libur seperti ini atau selepas sekolahnya . Dia bilang seperti itu.
Mereka berdua sudah tidak memiliki ayah , dan tinggal dengan ibunya di rumah , rumahnya jauh , letaknya terlalu jauh dari kampus ini untuk menjadi area bermain anak anak usia mereka. Tapi , bagi anak jalanan , jalanan adalah rumah , dimanapun berada , itu adalah rumah.
Tampak mereka berdua lelah sekali 
“Kalian mau minum apa ?” saya tanya lagi
mereka lagi - lagi malu untuk menjawab 
saya tersenyum , kemudian mengambilkan minuman untuk mereka.
“Saddan , tetep sekolah yang rajin ya , jangan putus sekolah ya”
“Kak , kalau lulus SD nanti dapat ijazah ya?”,riska menimpali
“Iya riska”
“Ohhh itu bisa buat kerja ya?”, tanyanya lagi
saya mengangguk berat
“Makanya , riska meskipun udah nggak sekolah , tetep semangat berlajarnya ya , udah bisa membaca kan ?”
Riska mengangguk lucu sambil menikmati minumannya
“Kalian berdua , jadilah anak-anak yang baik ya , minggu depan , kesini lagi aja , kakak ada disini sekitar jam segini , nanti kakak jajanin lagi , mau ?”
“mau kak, mau mau . . “,mereka berdua mengangguk bersemangat
“besok kakak bawain buku-buku juga buat Riska , sama buat Saddan”
mereka berdua terlihat lebih cerah wajahnya , sekiranya mereka lahir di keluarga berada , pastilah riska ini akan tumbuh menjadi gadis yang cantik , dan saddan akan tumbuh menjadi laki-laki yang hebat.
Keceriaan mereka hanya tertutup oleh beban hidup dan kotornya penampilan mereka.
“Udah makannya ? udah kakak bayar kok , sama ini , martabak manis , titip buat ibu kalian ya”
mereka ragu-ragu menerimanya , bungkusan agak besar , mungkin martabak juga akan menjadi menu spesial mereka selama sebulan ini.
“Kakak mau pamit dulu ya, kalian hati-hati di jalan” 
“kakak , terima kasih ya , makanannya sama martabaknya , riska sama saddan jadi kenyang , belum makan dari kemarin soalnya”
saya antara hendak ingin menangis saat mereka mengatakannya,tapi ini ditempat umum.
Saya tepuk dan mengelus rambut mereka berdua yang tidak terawat. Anak-anak ini telah menyentuh hati saya sangat dalam. Mereka terlalu jujur dan polos. Rasanya tidak adil membiarkan anak-anak seusia mereka berada dijalanan mencari uang.
“Iya iya , minggu depan kesini lagi aja ya , riska sama saddan “
“iya kak , pasti pasti . . “
kemudian mereka berlari-lari kecil , bersembunyi dibalik pagar sambil menikmati minuman dan jajan mereka yang belum habis.

first love

Selasa, 26 Februari 2013

Embun pagi masih merayapi batang daun yang hijau, matahari bersembunyi di balik awan. Namun aku sudah berdiri menatap langit yang masih putih. Hari ini terasa aneh bagiku, biasanya saat ini aku masih terlelap di atas kasur. Tapi karena mata tak bisa terpejam, memaksaku untuk mencari udara segar, menghilangkan rasa gelisah yang selalu menderaku.



Aku gelisah karena rindu. Rindu akan rumah, rindu pada keluarga di kampung, terutama rindu padanya. Aku kuliah di kota dan meninggalkan mereka di sana. Ingin sekali aku berjumpa dengannya. Dia yang telah mengisi relung hatiku selama tujuh tahun.

Di bawah pohon depan kost aku duduk santai sambil menikmati cuaca dingin di pagi hari. Di mana orang-orang masih enggan melepas mimpi indah, apalagi ini ‘kan baru pukul empat, mana ada yang terjaga sepertiku.
Dengan ditemani cappuccino hangat aku terhanyut dalam khayalan yang berisi kenanganku bersamanya. Orang yang pertama kali singgah di hatiku dan mungkin akan menjadi yang terakhir. Dia dua tahun lebih tua dariku. Kami bertemu saat aku masih duduk di bangku SMP. Kami selalu pulang bareng karena rumah kami berdekatan. Awalnya aku tak ada rasa dengannya, tapi karena kami sering berjumpa di rumah maupun di sekolah membuat rasa ini muncul. Kedekatan kami pun juga karena ayahnya adalah orang bawahan ayahku.

Waktu itu aku masuk ke SMA yang berbeda dengannya, namun setelah tiga bulan, aku tak betah. Kemudian ayahku menyuruh memasukkanku ke sekolah yang sama dengannya. Ia menjadi senang karena kami bisa satu sekolah lagi. Dan kami pun menjadi tambah dekat. Lalu lama-kelamaan hubunganku ini diketahui oleh ayahku. Dia sangat marah. Memang ayah tidak setuju kalau sampai aku menyukainya. Ketika mendengar kabar dari sekolah bahwa kami sering berduaan, ayah lalu menyuruh orang bayaran untuk memberi pelajaran padanya. Tapi hal itu tak membuat ia berhenti menemuiku. Kami pun bertemu secara diam-diam.

Suara gema adzan membawaku kembali ke alam nyata.
Huuh… Aku ingin sekali bertemu dengannya. Tapi kenapa ia tidak datang, padahal ia sudah janji akan datang Sabtu kemarin. Apa yang terjadi dengannya?

***

“Lyza… Lyza!” aku mendengar orang memanggilku.
“Yola…ada apa?” ternyata cewek tambun yang se-kost denganku datang dengan nafas terengah-engah.
“Lyz…eng…itu aku mau bilang..itu…Ibumu sakit!”
“Apa? Masak iya, tahu dari mana?” aku langsung terkejut mendengar Ibuku sakit.
“Dari kampung, ada yang menelponku. Ng…kita ke kampung sekarang!” perintahnya.
“Aneh, kok gak ada yang beritahu aku?”
“Udahlah, pokoknya kita ke kampung sekarang.” Tanpa menunggu jawabanku, Yola langsung menarikku pulang. Lalu kami pun bergegas ke kampung.

***

Setibanya di kampung, aku merasakan suatu keganjilan di rumah pacarku. Kenapa berdiri sebuah tenda biru? Kebetulan aku dan Yola lewat depan rumah pacarku dan melihatnya di depan teras. Sewaktu ia melihatku, ia langsung lari masuk ke dalam rumah. Hatiku bertanya-tanya kenapa ia aneh begitu.
Sebelum tiba di rumah aku bertemu dengan Ibu pacarku di jalan. Aku pun langsung bertanya padanya, ada acara apa di rumahnya. Ibunya langsung menceritakan semuanya dan tanpa disadari aku menangis. Tiba-tiba pacarku datang dari arah belakang. Dia meminta maaf kepadaku, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia juga bilang kalau ia sangat mencintaiku. Kemudian di depan kedua orang tuanya kami berpelukan dan sama-sama menangisi akhir dari kisah kami.

Sesampainya di rumah aku langsung marah-marah tak karuan. Kedua orang-tuaku heran melihatku bertingkah aneh seperti itu. Yola lalu memberitahu mereka kejadian yang memang sudah ia ketahui sebelumnya. Orang-tuaku pun menasehatiku untuk mencari pasangan yang lebih sepadan dan lebih setia. Aku sangat tidak bisa menerima keputusannya itu.

Aku kembali lagi ke kota setelah mengetahui ternyata Ibuku baik-baik saja. Semenjak itu aku menjadi bertambah aneh, emosiku sering tak terkendali, setiap melihat sesuatu yang tajam, durian misalnya, ingin sekali kutancapkan ke kepalaku. Teman-temanku pun merasa risih atas sikapku, karena setiap teman laki-laki mereka ke kost aku selalu memarah-marahi mereka tanpa sebab. Pernah teman-temanku mengikatku dengan selimut di kursi karna aku mengamuk dan ingin bunuh diri.

Suatu ketika ada seorang pria yang bekerja di rumah sakit jiwa di sekitar kost, dia teman dari salah satu temanku. Dia melihatku membentak-bentak temanku tanpa alasan, sikapku itu sudah dimaklumi teman-temanku yang lain. Dan ketika aku membanting pintu, ia terkejut dan bertanya ada apa dengan gadis yang menarik perhatiannya.
Setelah mengetahui apa masalahku, ia pun menemuiku. Aku marah dengan kehadirannya yang tanpa izin. Lalu pria itu menyembur mukaku dengan air, dia kira aku kesurupan. Tapi ketika ia salah paham, lantas ia tertawa. Kemudian ia menarik tanganku, mengajakku duduk di teras. Tiba-tiba saja aku mengeluarkan semua masalah yang membebani hatiku dan aku menangis sejadi-jadinya di depan orang yang baru kukenal. Setelah selesai bercerita, ia menyuruhku mandi bersihkan diri lalu mengajakku makan bakso di sekitar situ. Entah mengapa kalau berada di sampingnya hatiku tenang sekali dan kehadirannya itu membuatku melupakan segala masalahku.

Seminggu kemudian di mana aku sudah kembali normal, aku mendapat kabar kalau mantan pacarku akan segera menikah.

“Lho, Lyza kok gak dapat undangannya,” tanyaku pada Yola.
“Dia gak mau ngasih tahu kamu, Lyz. Takutnya kamu ngedrop lagi.” Namun Randi, pria yang minggu lalu menenangkanku malah mengajakku ke sana.
“Gak ah mas, malas bolak-balik ke sana.”
“Kenapa, takut? Katanya gak ada rasa lagi.” Karena itu aku terpaksa pergi pada esoknya ke pesta pernikahannya Dicky.

***

Di pesta pernikahannya itu, aku sudah bisa membiasakan hatiku untuk melepasnya. Saat aku bersalaman dengannya, ia menangis. Lalu ia melihat mas Randi dan menyuruhnya untuk menjagaku serta jangan pernah menyakitiku. Sebenarnya aku masih sangat mencintainya. Tapi kami tidak ditakdirkan untuk bersama selamanya. Karena sesuatu yang membuatnya terpaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya sama sekali.

Ayahku-lah yang sangat tidak menyukai hubungan kami. Waktu kak Dicky tak bisa menemuiku pada hari Sabtu, ayah menjumpainya dan keluarganya tanpa sepengetahuanku. Ayah memaki-makinya dan memarahi ayahnya. Ayah mengatakan kalau mereka tak pantas. Ayah sangat menghargai statusnya yang lebih tinggi dari ayahnya. Karena sakit hati orangtuanya lalu mencarikan jodoh yang lain untuknya.

Aku pun mengerti keadaan yang harus kuterima. Dan untuk melupakannya ku serahkan kembali semua yang pernah ia berikan padaku termasuk puisi-puisinya. Itulah mengapa istrinya heran dan bertanya kepadaku hadiah apa yang telah kuberikan kepadanya sehingga istrinya tidak boleh membukanya. Lalu masalah itu kuselesaikan dengan segera. Kutemui ia lalu menyuruhnya untuk memperlihatkan hadiah dariku pada istrinya.

“Untuk apa disembunyikan, lihatkanlah hadiah itu pada istri kakak biar dia tenang, adek gak mau ada masalah lagi di antara kita.” Dengan berat hati ia perlihatkan sebuah kotak musik, kalung dan sebagainya pada istrinya.
Semenjak itu aku jarang bertemu dengannya, tapi kami masih berkomunikasi seperti biasa dalam jarak jauh, hingga sekarang.
----------------

SLANK 5 hero dari atlantis

Menjelang 3 dekade atau tahun ke-30 Slank berkarya di blantika musik Indonesia, Slank mendapat hadiah berupa novel politik (semua umur) karangan Sukardi Rinakit berjudul ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ dimana kelima personil Slank menjadi tokoh utama dalam novel fiksi tersebut.
Novel politik setebal 272 halaman yang diterbitkan oleh ‘Galang Pustaka’ ini mengisahkan tentang 5 orang pemuda yang nggak lain adalah personil Slank yang berpetualang di Negara Atlantis, sebuah negara dengan tata kehidupan yang nggak jauh berbeda dengan keadaan sekarang. Pada awalnya Atlantis dikenal paling makmur di dunia, namun dikarenakan tindak kejahatan mulai dari kekerasan hingga korupsi merajalela, maka negara tersebut semakin kacau ditambah lagi dengan beragam bencana alam yang diramalkan bakal memporakporandakan Atlantis.
Nggak ada cara lain untuk menyelamatkan Atlantis selain menemukan 5 pemuda terpilih untuk menimba ilmu di Perguruan Stones Complex dan menguasai beragam ilmu pengetahuan yang nantinya bisa digunakan untuk membela rakyat dan menyelamatkan Atlantis dari keterpurukan. Tentunya, Slank juga harus berjuang melewati segala halangan dan rintangan yang datang  dan salah satunya adalah Geng Decoctor yang nggak lain adalah senior Slank di Perguruan Stones Complex dan menjadi musuh bebuyutan Slank. Selain itu, cuma di dalam novel ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ inilah Slank bakal tampil di acara kampanye dan menjadi tim sukses salah satu pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur demi melawan kecurangan, money politics, manipulasi data surat suara, serta kekejian kandidat lain.


Selain itu, dalam novel politik ini juga terdapat terjemahan beragam lirik lagu Slank yang bisa lebih memperkenalkan bagaimana Slank sesungguhnya dan tentunya membantu membuka mata pihak yang nggak menyukai Slank. Setelah diterbitkan pada 28 Januari 2013 kemarin, novel ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ saat ini sudah tersedia di seluruh toko buku di Indonesia dengan harga yang tentunya sepadan dengan apa yang dapat ditemukan di novel politik ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’.      Semoga buku ini bisa jadi pencerahan bagi anak-anak muda di bawah Slank, supaya lebih serius dan peduli terhadap bangsanya sendiri. PISS                                                                                                                                                                                                                                             Judul Buku : SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)| Penulis : Sukardi Rinakit | Penyunting : Among Pulung | Penata Isi : Amir | Desain Sampul  : Joko | Penerbit : Galang Pustaka | Tebal : 272 Halaman  

Diary ips3 sma n 1 adipala

Kamis, 14 Februari 2013





















































































Pengunjung

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
cilacap, cilacap,jateng, Indonesia
maju terus pantang mundur