Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in
coretan tinta. Diberdayakan oleh Blogger.

Kupu-kupu Penuh Pertanyaan

Selasa, 10 Desember 2013

Ia menatapku dengan diam
Guratan dahinya penuh beribu pertanyaan
Kupu-kupu terbang dengan indahnya
Begitupun wajah itu begitu indah

Siapakah ia?
Akupun tak tahu
Apa maunya?
Ia yang hanya tahu!

Aku masih mencari tahu tentangnya
Tentang ia
Tentang kediamannya
tentang Kemauannya

Hampa
kosong
Diam
Tak bergerak
Dan kenyataannya diam dalam pertanyaan

Mata itu.....
Sorotanya......
Masih memendam pertanyaan
Aku masih tidak tahu....
Apa maunya.....

By
teguht

Demi suatu angan

Kamis, 08 Agustus 2013

MENUJU PIALA KEMENANGAN
By:teguht


Aku menunggu-nunggu sebuah turnamen turnamen yang aku impi-impikan sepanjang karirku. Aku bermain sebagai Striker pada sebuah tim Sepak Bola yang dinamakan “SSB Arsenal indonesia Football Club” atau biasa disebut SSBAI. Aku bertanya pada pelatihku, “mengapa dinamakan SSBAI?”tanyaku, yang langsung dijawab tegas oleh Pelatihku,” Karena tujuan tim ini adalah mencapai cita-cita setinggi mungkin, bagai gedung-gedung pencakar langit yang berdiri tegak ditengah kota”. Namun, aku belum beruntung bulan itu, turnamen tidak jadi diadakan bulan Agustus itu, turnamen diundurkan sampai tanggal 13 Desember tahun itu, aku sampai tak sabar lagi menendang bola ke gawang seperti turnamen sebelumnya. Detik-detik berlalu, detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti hari. Tak bosan-bosannya aku berlatih, tiap minggu 3 kali, maklum, agar dapat merebut Piala Dunia yang sudah sering bertengger di meja penghargaan, menunggu sang pemenang. Tak jarang juga aku menjadi Top Scorer dalam timku, “Kalau kau terus berpikiran seperti itu, kau pasti akan menjadi legenda persepakbolaan, Tguh,” begitulah kata Pak Carsow, Pelatihku yang juga mantan pemain tengah di sebuah tim di Bandung yang sekarang sedang naik daun. Akhirnya, di suatu malam tanggal 30 September, saat V.persie mencetak gol tunggal bagi Arsenal yang kulihat di Televisi, seseorang yang mengaku utusan dari Federation International de Footbal Association (FIFA) meneleponku. “Hallo, selamat malam, dengan Pak Teguht?” kata orang itu di telepon. “Ya, dengan saya sendiri, ada apa ya?” kataku menjawab, orang tersebut segera saja ke topik pembicaraan, “ Tim anda diterima FIFA dalam Turnamen Piala Dunia, tolong beritahukan anggota serta pelatih anda, Pak Teguht?” akupun serta merta menjawab “ Ya, Terima kasih sekali atas Informasinya!”, aku tertegun sesaat, ternyata timku ini bisa menjadi calon pemenang Piala Dunia juga! Aku merasa terharu jadinya. Setelah memberitahu teman-teman dan pelatihku, aku segera mengepak koper untuk pergi ke Manchaster, tempat turnamen diselenggarakan. Aku tak lupa membawa beberapa dolar Amerika untuk disana, tentu saja untuk makan dan kebutuhan lainnya. Pelatihku juga aktif dalam keberangkatan ini, ia meminta tiket pulang pergi pesawat dari negeriku ke London melalui Internet.Semua orang sudah siap. Keesokan paginya, tanggal 2 Juni 2014, kami semua, 24 orang ( 22 pemain dan Pelatih serta wakilnya) menaiki pesawat berjenis Boeing-147 menuju London. Di dalam pesawat pun kami masih berdiskusi, Formasinya apa? Siapa kaptennya? Serta pertanyaan lain. Akhirnya, saat tinggal 1 jam lagi dari London, diskusi selesai dan mencapai mufakat, yaitu, Faisal yang akan menjadi kaptennya,dan formasinya 4-3-3. Para pemain inti yaitu Aku dan teman-temanku segera bersiap saat di Stadium Old Trafford, Manchaster. Sekitar 8000 Penonton menyaksikan pertandingan tersebut, yang membuatku demam lapangan. Pertandinganpun dimulai. Pertandingan berlangsung dengan seru sekali banyak sekali trik-trik menakjubkan yangditampilkan disana seperti flick up, el elastico, lift ball, Marseille roulette , serta samba. Pemainpun berjatuhan dibuatnya. Satu umpan bagus kuberikan pada Faisal, sang kapten, yang langsung menyundul bola dengan sisi kanan kepalanya. Namun, Keeper tak mau kalah, ia menepis bola kedalam lapangan pada waktu yang tepat. Namun, tak sampai disitu saja Shofian pun ikut serta dalam perselisihan itu, ia melakukan chip volley tinggi diatas keeper yang terjatuh, dengan keras bola menghantam tali gawang, menciptakan gol pertama. Babak pun berganti. Tim Musuh pun tak mau kalah, pada menit ke 70-an Charlotte, kapten tim musuh melakukan gerakan hell kick flick pada Fathur yang langsung terkecoh, ia melakukan one two bersama temannya, dan ia melakukan tendangan volley rendah yang langsung menjebol gawang timku. Skor 1-1 pada menit ke 81. Akupun tak mau kalah, pada menit ke 92, hanya tinggal 3 menit lagi, aku melakukan el elastico pada keeper tim musuh yang segera saja tergocek jatuh, gawang kosong sekali. Kemudian aku melakukan tendangan pelan kegawang, terjadi gol kedua bagi timku, seraya pluit berbunyi, “Priiit..Priit..Priit!!” Timku pun menang. Kita semua menangis terharu akan kemenangan. Pertandingan Ke 2 melawan grup dari tuan Rumah, Inggris. Setelah Kick off, sang tuan rumah langsung saja dipermalukan dengan gol tercepat di piala dunia itu, hanya 13 detik! Yang mencetak gol itu adalah Fahrul, yang di assist oleh Faisal. 1-0 skor dipertengahan babak pertama, yang berjalan dengan sengit. Menit ke 38 Syauqi menepis bola yang melayang keras keatas gawangnya. Babak pertama pun selesai. Babak kedua dimulai dengan kick off dari tim ku. Faisal segera berlari sekencang mungkin menuju gawang, setelah mengoper bola padaku. Aku segera melakukan passing tinggi kepadanya, yang langsung menendang tanpa melihat sekencang mungkin. Keeper sudah menepis, namun bola terlalu kencang, membuat bola mengenai tiang atas dan masuk kedalam gawang. 2-0, tim Inggris dipermalukan di kandangnya sendiri. Tak lama kemudian pertandingan berakhir. Semifinal, pertandingan yang sangat mengecewakan melawan Italia. Tidak ada yang menarik di pertandingan semifinal, kecuali pada saat-saat seperti pada menit ke 22, Timku kejebolan 1-0, Menit ke 38, Timku mengaum lagi Aku menjebol gawang musuh, 1-1, menit ke 88, Firman menghadiahkan hukuman penalty bagi timku, yang di tepis saja oleh Syauqi, dan pada menit ke 100an, Skor Penalti 5-4 bagi Timku. Akhirnya, Final. Final tanggal 22 Juli itu pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu SSBAI, Final adalah pertandingan penentuan, dimana SSBAI akan melawan tim dari Brasil, tim yang legendaris. Menit pertama sampai menit kesepuluh berlalu dengan sengit, sampai pada menit ke 13 Shofian terlalu bersemangat sehingga bisa sampai dikatakan maruk, tapi itu tak seberapa dari gol yang diberikannya melalui tendangan keras hingga menyobek tali gawang di stadium Old Trafford. Old Trafford pun menggebu-gebu dengan gol itu. Brasil tak mau kalah, dibabak kedua, ia membuat tiang gawang penyok, lewat gol menakjubkan strikernya, Old Trafford segera tak sesunyi tadi. Skor 1-1 di pertengahan babak kedua. Tinggal satu gol lagi untuk kemenangan, pikirku bersemangat. Segera saja kuperlihatkan seluruh kemampuanku, namun gocekkanku tak bisa menembus dinding pertahanan Brasil yang sangat ketat, maklum, tim tersebut menggunakan formasi 5-3-2, ciri-ciri Brasil. Namun, aku harus bersedih saat Brasil mencetak Gol keduanya di menit ke 93, mengakhiri pertandingan tersebut. Namun, saat pertandingan selesai, aku masih bersedih, walau aku menjadi Man of The Match, tapi aku tak bisa mengalahkan Brasil yang tangguh itu. Para pemain lain juga bersedih, segera saja Pak Carshow, Pelatih SSBAI menghibur kami semua, “ Apa arti kemenangan bagi kalian?” tanyanya. Serentak kami menjawab, “ Mencapai keinginanan diri atas sesuatu yang kita inginkan” memang itu yang selalu pelatih kami ucapkan saat kita kalah. “Nah, apa mencapai Final sudah menjadi keinginan dan kebanggaan kalian?” tanyanya lagi kami berpikir sebentar, lau kami menjawab,” Ya!” jawab kami gembira saat mengetahui jalan pembicaraan tersebut. “ Mulai sekarang kami tak akan bersedih lagi jika sudah mencapai tujuannya, Pak George,” sambung kami. Dan pada tanggal 28 desember 2014 kami pulang kembail kenegara kami semua. Sungguh suatu Turnamen yang melelahkan dan menggembirakan. Aku memegang Sepatu Emas yang kuterima saat menjadi Man of The Match turnamen itu. Kemudian di Koran Negara kami yang ternama tertulis “Sky Scraper Footbal Club Bermain Sangat Indah dalam Piala Dunia…” Ya, kami puas dengan kemenangan yang kami raih itu.

Sebongkah Cerita dari vespa Usang Mr. Jack

Rabu, 31 Juli 2013


Oleh : teguht

Jum’at kala itu, hari masih terlalu pagi untuk memulai kelas bagiku dan teman – temanku di kelas XII IPS 3. Sugesti bahwa jum’at adalah hari yang pendek bagi kami kian menguat pada saat bel tanda masuk berbunyi. ”Ah, Mr. Jack yah jam pertama?’gak bisa tidur deh di kelas” ujar salah seorang temanku bergumam. Aku hanya tersenyum tipis tak bergeming, karena bagiku pelajaran Bahasa Inggris selalu menarik untuk disimak apalagi jika yang mengajar adalah Mr. Jack.

Adalah Bapak Drs. Jaja Zakariya, sosok klimis dengan rambutnya yang jarang dan berbadan tegap, juga nampak bugar untuk seorang Bapak guru seusianya. Guru bahasa Inggrisku saat duduk di bangku kelas 3 SMA. Sosok kesayangan muridnya karena cara mengajarnya yang menyenangkan tetapi tidak pernah keluar dari koridor. Sosok cerdas yang selalu membawa kami tidak hanya lena terhadap ilmu buatan manusia, tetapi juga takjub dan larut dalam kesyukuran kami kepada Tuhan kami, ya sosok religious, begitulah beliau.

Hari itu ia berjalan gontai ke kelas kami membawa setumpuk buku dan sebuah radio tape untuk pelajaran listening kami. Seketika kantukku hilang entah kemana begitu mendengar Mr. Jack – sapaan kesayangan kami untuknya- mengucap salam dengan lembut namun tegas. Ku lirik temanku yang tadi bergumam akan kekhawatirannya tidak bisa tidur di kelas pada saat jam Mr. Jack berlangsung, ia nampak segar bugar, syukurlah, pekikku dalam hati. ”Hey, Neng, Boy ! hari ini saya akan putarkan engkau lagu michael jackson untuk kelas listening , harap disimak baik – baik yah” Begitu ujarnya saat memulai kelas, ya Mr. Jack sosok fenomenal yang memiliki gaya sendiri dan juga berbeda saaat mengajar muridnya, hingga kami tak bosan berlama – lama di kelas bersamanya. Neng – Boy adalah sapaan khas Mr. Jack untuk kami siswa – siswinya, agak nyentrik memang, tapi catchy dan menjadi ciri khas tersendiri baginya. Time goes..

Musim Ulangan Akhir semester, sosok Mr. Jack menjadi sosok paling dihindari oleh hampir semua siswa – siswi di sekolah kami, semua jurusan. Kenapa? Karena jika sampai Mr. Jack menjadi salah satu pengawas di kelas kami, maka...tamatlah riwayat kami di kelas itu. Agak berlebihan memang, tapi ya itulah realitasnya. Bagi siswa – siswi yang masih senang ’kerja bakti’ saat ulangan, tentu saja akan sangat sulit bagi mereka untuk menjalankan aksinya jika Mr. Jack menjadi pengawasnya, karena Mr. Jack akan menggiring kami untuk membaca Surat Al- Fatihah di awal sebelum kami mengerjakan soal, lalu Mr. Jack akan membekali kami dengan banyak wejangan bernafaskan islam, dan membuat kami akan merasa begitu berat dan bersalah jika sampai kami melakukan aksi ’kerja bakti’ kami. Alhasil? Tidak sedikit dari kami yang tidak memiliki amunisi yang cukup pada saat ulangan karena sudah terbiasa ’kerja bakti’ pada saat Mr. Jack yang menjadi pengawas malah mendapat nilai di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimum) dan harus mengikuti remedial.

Di luar musim ulangan, si Pemilik vespa classic yang entah sudah sejak kapan ia miliki tetap saja menjadi sosok kesayangan kami murid – muridnya. Sosok kesayangan yang selalu setia kesana kemari dengan vespanya meski konon katanya gajinya tinggi, namun kesederhanaanya tetap menjadi magnet terkuat untuk membuat kami para siswanya jatuh hati kepada orang tua kami di sekolah ini. Oia, salah satu yang menarik dari Mr. Jack adalah bahwa ia adalah sosok salah satu guru yang jarang sakit. Itu karena pola hidup beliau yang begitu sehat, bebas nikotin, puasa dan olah raga. Pernah suatu hari saat aku dan beberapa temanku juga kakak kelasku yang ia bina untuk mengikuti Lomba debat Bahasa Inggris tingkat Jawa Barat, Ia melatih kami tidak hanya secara kelimuan dan wawasan, tetapi juga melatih fisik dan mental kami ! ya, Ia melatih kami untuk melakukan berbagai aktifitas olah raga, layaknya militer, ah tidak terlalu keras memang, tapi bagi kami ini agak aneh mengingat lomba yang akan kami laksanakan kala itu tidak berbau fisik tapi lebih ke intelegensi. Namun ternyata Mr. Jack punya pendapat lain yang kami amini, ya latihan fisik yang ia berikan bermaksud agar nafas kami lebih panjang dan tidak terengah – engah saat kami berdebat dengan lawan debat kami dalam perlombaan.

Selesai kami ia latih, ia berjalan dengan tegap dan ritme yang selalu sama, ya cepat dan nampak tergesa menuju vespanya. Ia dengan senyum yang selalu terulas mengendarai vespanya menuju rumahnya. Dialah Pak Jaja Zakaria, Mr. Jack kebanggaan kami yang tidak pernah tergerus zaman dengan vespanya yang selalu dengan bangga ia parkirkan di antara motor – motor canggih murid – murid dan rekan – rekan seprofesinya.
We proud of you Mr. Jack .

2 bocah kecil

Senin, 08 April 2013


#cerpenteguht

Namanya adalah Saddan dan Riska , dua anak kecil yang masih polos itu pergi ke meja yang satu ke meja yang lain. Aku memperhatikan nya , dia menyanyikan lagu yang tidak ada suaranya , dia hanya menggerakkan alat musik khas dari tutup botol logam itu.
Pada akhirnya mereka berdua mendekat kepadaku dan melakukan hal yang sama. Aku tersenyum , senyum juga sedekah bukan ? Kadua anak kecil itu sepertinya bisa menebak kalau saya tidak akan memberinya uang.
Sebelum mereka pergi , saya bertanya :
“Adik , kalian sudah makan?”
mereka berdua saling tatap , kemudian malu-malu mengangguk
“Sok hayuk , duduk disini, ayo makan dulu” , aku ternyum
mereka berdua malu , dan masih belum mengerti
“Gak usah malu , kakak yang bayar kok”,aku menambahkan
* * * * *
2 porsi soto ayam itu sudah mereka habiskan , mereka senang sekali. Mungkin ini makanan paling enak mereka selama sabulan ini. Saya menemani mereka makan meski makanan saya sudah habis duluan . Menunggu mereka menyelesaikan makannya. Sambil ngobrol. Nama yang lebih besar adalah Riska , 11 tahun , sudah tidak sekolah. Yang kedua adalah Saddan , mata bocah laki laki itu terlihat lebih tegar dari mata kakak-kakak aktivis di kampus-kampus ini. Dia masih sekolah , kelas 1 SD , mengamen setiap hari libur seperti ini atau selepas sekolahnya . Dia bilang seperti itu.
Mereka berdua sudah tidak memiliki ayah , dan tinggal dengan ibunya di rumah , rumahnya jauh , letaknya terlalu jauh dari kampus ini untuk menjadi area bermain anak anak usia mereka. Tapi , bagi anak jalanan , jalanan adalah rumah , dimanapun berada , itu adalah rumah.
Tampak mereka berdua lelah sekali 
“Kalian mau minum apa ?” saya tanya lagi
mereka lagi - lagi malu untuk menjawab 
saya tersenyum , kemudian mengambilkan minuman untuk mereka.
“Saddan , tetep sekolah yang rajin ya , jangan putus sekolah ya”
“Kak , kalau lulus SD nanti dapat ijazah ya?”,riska menimpali
“Iya riska”
“Ohhh itu bisa buat kerja ya?”, tanyanya lagi
saya mengangguk berat
“Makanya , riska meskipun udah nggak sekolah , tetep semangat berlajarnya ya , udah bisa membaca kan ?”
Riska mengangguk lucu sambil menikmati minumannya
“Kalian berdua , jadilah anak-anak yang baik ya , minggu depan , kesini lagi aja , kakak ada disini sekitar jam segini , nanti kakak jajanin lagi , mau ?”
“mau kak, mau mau . . “,mereka berdua mengangguk bersemangat
“besok kakak bawain buku-buku juga buat Riska , sama buat Saddan”
mereka berdua terlihat lebih cerah wajahnya , sekiranya mereka lahir di keluarga berada , pastilah riska ini akan tumbuh menjadi gadis yang cantik , dan saddan akan tumbuh menjadi laki-laki yang hebat.
Keceriaan mereka hanya tertutup oleh beban hidup dan kotornya penampilan mereka.
“Udah makannya ? udah kakak bayar kok , sama ini , martabak manis , titip buat ibu kalian ya”
mereka ragu-ragu menerimanya , bungkusan agak besar , mungkin martabak juga akan menjadi menu spesial mereka selama sebulan ini.
“Kakak mau pamit dulu ya, kalian hati-hati di jalan” 
“kakak , terima kasih ya , makanannya sama martabaknya , riska sama saddan jadi kenyang , belum makan dari kemarin soalnya”
saya antara hendak ingin menangis saat mereka mengatakannya,tapi ini ditempat umum.
Saya tepuk dan mengelus rambut mereka berdua yang tidak terawat. Anak-anak ini telah menyentuh hati saya sangat dalam. Mereka terlalu jujur dan polos. Rasanya tidak adil membiarkan anak-anak seusia mereka berada dijalanan mencari uang.
“Iya iya , minggu depan kesini lagi aja ya , riska sama saddan “
“iya kak , pasti pasti . . “
kemudian mereka berlari-lari kecil , bersembunyi dibalik pagar sambil menikmati minuman dan jajan mereka yang belum habis.

first love

Selasa, 26 Februari 2013

Embun pagi masih merayapi batang daun yang hijau, matahari bersembunyi di balik awan. Namun aku sudah berdiri menatap langit yang masih putih. Hari ini terasa aneh bagiku, biasanya saat ini aku masih terlelap di atas kasur. Tapi karena mata tak bisa terpejam, memaksaku untuk mencari udara segar, menghilangkan rasa gelisah yang selalu menderaku.



Aku gelisah karena rindu. Rindu akan rumah, rindu pada keluarga di kampung, terutama rindu padanya. Aku kuliah di kota dan meninggalkan mereka di sana. Ingin sekali aku berjumpa dengannya. Dia yang telah mengisi relung hatiku selama tujuh tahun.

Di bawah pohon depan kost aku duduk santai sambil menikmati cuaca dingin di pagi hari. Di mana orang-orang masih enggan melepas mimpi indah, apalagi ini ‘kan baru pukul empat, mana ada yang terjaga sepertiku.
Dengan ditemani cappuccino hangat aku terhanyut dalam khayalan yang berisi kenanganku bersamanya. Orang yang pertama kali singgah di hatiku dan mungkin akan menjadi yang terakhir. Dia dua tahun lebih tua dariku. Kami bertemu saat aku masih duduk di bangku SMP. Kami selalu pulang bareng karena rumah kami berdekatan. Awalnya aku tak ada rasa dengannya, tapi karena kami sering berjumpa di rumah maupun di sekolah membuat rasa ini muncul. Kedekatan kami pun juga karena ayahnya adalah orang bawahan ayahku.

Waktu itu aku masuk ke SMA yang berbeda dengannya, namun setelah tiga bulan, aku tak betah. Kemudian ayahku menyuruh memasukkanku ke sekolah yang sama dengannya. Ia menjadi senang karena kami bisa satu sekolah lagi. Dan kami pun menjadi tambah dekat. Lalu lama-kelamaan hubunganku ini diketahui oleh ayahku. Dia sangat marah. Memang ayah tidak setuju kalau sampai aku menyukainya. Ketika mendengar kabar dari sekolah bahwa kami sering berduaan, ayah lalu menyuruh orang bayaran untuk memberi pelajaran padanya. Tapi hal itu tak membuat ia berhenti menemuiku. Kami pun bertemu secara diam-diam.

Suara gema adzan membawaku kembali ke alam nyata.
Huuh… Aku ingin sekali bertemu dengannya. Tapi kenapa ia tidak datang, padahal ia sudah janji akan datang Sabtu kemarin. Apa yang terjadi dengannya?

***

“Lyza… Lyza!” aku mendengar orang memanggilku.
“Yola…ada apa?” ternyata cewek tambun yang se-kost denganku datang dengan nafas terengah-engah.
“Lyz…eng…itu aku mau bilang..itu…Ibumu sakit!”
“Apa? Masak iya, tahu dari mana?” aku langsung terkejut mendengar Ibuku sakit.
“Dari kampung, ada yang menelponku. Ng…kita ke kampung sekarang!” perintahnya.
“Aneh, kok gak ada yang beritahu aku?”
“Udahlah, pokoknya kita ke kampung sekarang.” Tanpa menunggu jawabanku, Yola langsung menarikku pulang. Lalu kami pun bergegas ke kampung.

***

Setibanya di kampung, aku merasakan suatu keganjilan di rumah pacarku. Kenapa berdiri sebuah tenda biru? Kebetulan aku dan Yola lewat depan rumah pacarku dan melihatnya di depan teras. Sewaktu ia melihatku, ia langsung lari masuk ke dalam rumah. Hatiku bertanya-tanya kenapa ia aneh begitu.
Sebelum tiba di rumah aku bertemu dengan Ibu pacarku di jalan. Aku pun langsung bertanya padanya, ada acara apa di rumahnya. Ibunya langsung menceritakan semuanya dan tanpa disadari aku menangis. Tiba-tiba pacarku datang dari arah belakang. Dia meminta maaf kepadaku, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia juga bilang kalau ia sangat mencintaiku. Kemudian di depan kedua orang tuanya kami berpelukan dan sama-sama menangisi akhir dari kisah kami.

Sesampainya di rumah aku langsung marah-marah tak karuan. Kedua orang-tuaku heran melihatku bertingkah aneh seperti itu. Yola lalu memberitahu mereka kejadian yang memang sudah ia ketahui sebelumnya. Orang-tuaku pun menasehatiku untuk mencari pasangan yang lebih sepadan dan lebih setia. Aku sangat tidak bisa menerima keputusannya itu.

Aku kembali lagi ke kota setelah mengetahui ternyata Ibuku baik-baik saja. Semenjak itu aku menjadi bertambah aneh, emosiku sering tak terkendali, setiap melihat sesuatu yang tajam, durian misalnya, ingin sekali kutancapkan ke kepalaku. Teman-temanku pun merasa risih atas sikapku, karena setiap teman laki-laki mereka ke kost aku selalu memarah-marahi mereka tanpa sebab. Pernah teman-temanku mengikatku dengan selimut di kursi karna aku mengamuk dan ingin bunuh diri.

Suatu ketika ada seorang pria yang bekerja di rumah sakit jiwa di sekitar kost, dia teman dari salah satu temanku. Dia melihatku membentak-bentak temanku tanpa alasan, sikapku itu sudah dimaklumi teman-temanku yang lain. Dan ketika aku membanting pintu, ia terkejut dan bertanya ada apa dengan gadis yang menarik perhatiannya.
Setelah mengetahui apa masalahku, ia pun menemuiku. Aku marah dengan kehadirannya yang tanpa izin. Lalu pria itu menyembur mukaku dengan air, dia kira aku kesurupan. Tapi ketika ia salah paham, lantas ia tertawa. Kemudian ia menarik tanganku, mengajakku duduk di teras. Tiba-tiba saja aku mengeluarkan semua masalah yang membebani hatiku dan aku menangis sejadi-jadinya di depan orang yang baru kukenal. Setelah selesai bercerita, ia menyuruhku mandi bersihkan diri lalu mengajakku makan bakso di sekitar situ. Entah mengapa kalau berada di sampingnya hatiku tenang sekali dan kehadirannya itu membuatku melupakan segala masalahku.

Seminggu kemudian di mana aku sudah kembali normal, aku mendapat kabar kalau mantan pacarku akan segera menikah.

“Lho, Lyza kok gak dapat undangannya,” tanyaku pada Yola.
“Dia gak mau ngasih tahu kamu, Lyz. Takutnya kamu ngedrop lagi.” Namun Randi, pria yang minggu lalu menenangkanku malah mengajakku ke sana.
“Gak ah mas, malas bolak-balik ke sana.”
“Kenapa, takut? Katanya gak ada rasa lagi.” Karena itu aku terpaksa pergi pada esoknya ke pesta pernikahannya Dicky.

***

Di pesta pernikahannya itu, aku sudah bisa membiasakan hatiku untuk melepasnya. Saat aku bersalaman dengannya, ia menangis. Lalu ia melihat mas Randi dan menyuruhnya untuk menjagaku serta jangan pernah menyakitiku. Sebenarnya aku masih sangat mencintainya. Tapi kami tidak ditakdirkan untuk bersama selamanya. Karena sesuatu yang membuatnya terpaksa menikah dengan orang yang tidak dicintainya sama sekali.

Ayahku-lah yang sangat tidak menyukai hubungan kami. Waktu kak Dicky tak bisa menemuiku pada hari Sabtu, ayah menjumpainya dan keluarganya tanpa sepengetahuanku. Ayah memaki-makinya dan memarahi ayahnya. Ayah mengatakan kalau mereka tak pantas. Ayah sangat menghargai statusnya yang lebih tinggi dari ayahnya. Karena sakit hati orangtuanya lalu mencarikan jodoh yang lain untuknya.

Aku pun mengerti keadaan yang harus kuterima. Dan untuk melupakannya ku serahkan kembali semua yang pernah ia berikan padaku termasuk puisi-puisinya. Itulah mengapa istrinya heran dan bertanya kepadaku hadiah apa yang telah kuberikan kepadanya sehingga istrinya tidak boleh membukanya. Lalu masalah itu kuselesaikan dengan segera. Kutemui ia lalu menyuruhnya untuk memperlihatkan hadiah dariku pada istrinya.

“Untuk apa disembunyikan, lihatkanlah hadiah itu pada istri kakak biar dia tenang, adek gak mau ada masalah lagi di antara kita.” Dengan berat hati ia perlihatkan sebuah kotak musik, kalung dan sebagainya pada istrinya.
Semenjak itu aku jarang bertemu dengannya, tapi kami masih berkomunikasi seperti biasa dalam jarak jauh, hingga sekarang.
----------------

SLANK 5 hero dari atlantis

Menjelang 3 dekade atau tahun ke-30 Slank berkarya di blantika musik Indonesia, Slank mendapat hadiah berupa novel politik (semua umur) karangan Sukardi Rinakit berjudul ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ dimana kelima personil Slank menjadi tokoh utama dalam novel fiksi tersebut.
Novel politik setebal 272 halaman yang diterbitkan oleh ‘Galang Pustaka’ ini mengisahkan tentang 5 orang pemuda yang nggak lain adalah personil Slank yang berpetualang di Negara Atlantis, sebuah negara dengan tata kehidupan yang nggak jauh berbeda dengan keadaan sekarang. Pada awalnya Atlantis dikenal paling makmur di dunia, namun dikarenakan tindak kejahatan mulai dari kekerasan hingga korupsi merajalela, maka negara tersebut semakin kacau ditambah lagi dengan beragam bencana alam yang diramalkan bakal memporakporandakan Atlantis.
Nggak ada cara lain untuk menyelamatkan Atlantis selain menemukan 5 pemuda terpilih untuk menimba ilmu di Perguruan Stones Complex dan menguasai beragam ilmu pengetahuan yang nantinya bisa digunakan untuk membela rakyat dan menyelamatkan Atlantis dari keterpurukan. Tentunya, Slank juga harus berjuang melewati segala halangan dan rintangan yang datang  dan salah satunya adalah Geng Decoctor yang nggak lain adalah senior Slank di Perguruan Stones Complex dan menjadi musuh bebuyutan Slank. Selain itu, cuma di dalam novel ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ inilah Slank bakal tampil di acara kampanye dan menjadi tim sukses salah satu pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur demi melawan kecurangan, money politics, manipulasi data surat suara, serta kekejian kandidat lain.


Selain itu, dalam novel politik ini juga terdapat terjemahan beragam lirik lagu Slank yang bisa lebih memperkenalkan bagaimana Slank sesungguhnya dan tentunya membantu membuka mata pihak yang nggak menyukai Slank. Setelah diterbitkan pada 28 Januari 2013 kemarin, novel ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’ saat ini sudah tersedia di seluruh toko buku di Indonesia dengan harga yang tentunya sepadan dengan apa yang dapat ditemukan di novel politik ‘SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)’.      Semoga buku ini bisa jadi pencerahan bagi anak-anak muda di bawah Slank, supaya lebih serius dan peduli terhadap bangsanya sendiri. PISS                                                                                                                                                                                                                                             Judul Buku : SLANK 5 HERO DARI ATLANTIS (Peace: Virus Padi dan Sayur)| Penulis : Sukardi Rinakit | Penyunting : Among Pulung | Penata Isi : Amir | Desain Sampul  : Joko | Penerbit : Galang Pustaka | Tebal : 272 Halaman  

Diary ips3 sma n 1 adipala

Kamis, 14 Februari 2013





















































































Pengunjung

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
cilacap, cilacap,jateng, Indonesia
maju terus pantang mundur